Pandemi COVID-19 yang melanda dihampir seluruh negara di dunia telah membawa dampak berbagai sektor. Dampak tersebut diantaranya melemahnya industri kerajinan yang dialami oleh berbagai kawasan termasuk dikawasan Malang raya.
Industri kerajinan sangat terkait dengan perekonomian pariwisata. Ketika pandemi melanda hampir semua Negara, maka aspek kepariwisataan adalah sektor yang paling berdampak.Â
Hal ini karena pariwisata terkait dengan mobilisasi masyarakat untuk mengunjungi suatu kawasan dengan tujuan rekreasi atau liburan. Pada aspek mobilisasi untuk berlibur inilah masyarakat konsumen wisata sangat terkait dengan kenang-kenangan benda souvenir.Â
Dalam hal ini kegiatan untuk memperoleh barang-barang unik yang memorial dari suatu kawasan berupa produk kerajinan yang diproduksi masyarakat pengrajin dikawasan yang menjadi tujuan wisata.Â
Dengan demikian ketika era pandemi yang berlangsung selama dua tahun diterapkan pembatasan mobilitas masyarakat. Maka barang-barang kerajinan sebagai benda souvenir dikawasan suatu wisata akan mengalami masalah, dalam hal ini adalah tidak ada pembeli.Â
Ketika konsumen wisata menurun atau terhenti dikawasan suatu wisata dan berdampak pada menurunnya barang souvenir wisata, maka ekonomi sentra kerajinan penghasil barang -- barang kerajinan akan mengalami penurunan pula.
Sentra kerajinan keramik Sumbersekar Dau Malang, merupakan salah satu penghasil dan pemasok barang-barang souvenir wisata untuk kawasan Malang raya. Tentu saja masyarakatnya tergantung pada barang kerajinan itu untuk dapat terjual di sentra-sentra wisata.Â
Ketika masa pandemi  berlangsung hampir disemua kawasan Batu maupun Malang Raya dilakukan penutupan atau pembatasan pengunjung wisata. Akibat dari hal ini, para pengrajin mengalami penurunan pemasaran yang akhirnya mengakibatkan pada penurunan pada kerajinan keramik hias tersebut.Â
Hal ini dialami oleh masyarakat pengrajin di sentra sumbersekar termasuk juga Bapak Suryadi di sentra kerajinan tersebut. Mereka berharap pandemi segera berakhir dan roda perekonomian melalui produksi kerajinan keramik hias disentranya dapat dipulihkan dan adanya lembaga lain yang peduli untuk melakukan pemulihan.
LPPM UM melalui program pengabdian masyarakat telah berinisiatif melakukan kerja kreatif denganprogam pembinaan kemitraan masyarakat. Yakni pengembangan desain keramik hias untuk penambahan wawasan dan ketrampilan teknis bersama mahasiswa seni rupa dikawasan tersebut.Â
Progam tersebut dengan melibatkan mahasiswa seni rupa FS UM agar mahasiswa memperolaeh pengetahuan dan pengalaman teknis bagaimana mengatasi persoalan teknis kerajinan ketika dialami oleh masyarakat seacara langsung.Â
Pengembangan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan kepedulian para dosen seni rupa dalam mengatasi persoalan dalam masyarakat berbasis kreativitas akademik.Â
Diharapkan melalui progam ini ada pihak-pihak lain yang peduli untuk meneruskan melalui kompetensi masing-masing agar industri kerajinan rakyat dapat dipulihkan sesegera mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H