Mohon tunggu...
Tanjung anom
Tanjung anom Mohon Tunggu... -

Tanjung anom, adalah manusia PENDOSA yang ingin membangun bebarengan, kekeluargaan, dan ingin berada didalam keselamatan lahir dan batin semoga di ridhoi dan dalam fadhal dan RahmatNya. email. aaanoom@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syukur Bukan Pekerjaan Lesan

12 Agustus 2015   12:10 Diperbarui: 12 Agustus 2015   12:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun jika niatannya diletakkan pada nilai-nilai ibadah, nilai-nilai dalam kesadaran hamba dalam penghambaan, nilai-nilai yang tidak diorientasikan pada angka-angka apapun itu, pahala, ganjaran, surga, neraka. Namun diletakkan pada nilai-nilai keselamatan, kedamaian, ketentraman. Nilai-nilai “ulul-albab”. Hal ini tidak akan mengurangi aktifitas berdunianya, usaha ikhtiyar yang dilakukan, interaksi sosial yang dijalani, berorgansiasi, bertata negara maka, cara-cara yang digunakan untuk berdunia, cara-cara untuk bekerja, cara-cara berinovasi dan berkreasinya akan membangun kebersamaan, kekeluargaan, kesatuan dan persatuan yang kokoh dan solid.

Jika kecintaan seseorang diletakkan pada yang bersifat kebendaan material dunia maka, bukan kebahagian, ketentraman, kedamaian yang diperoleh. Kita akan dihadapkan kepada kejenuhan, kita akan dihadapkan kepada rusaknya benda-benda yang kita kira membahagiakan, kita akan dihadapakan kepada persaingan-persaingan yang sesungguhnya tanpa persainganpun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Cinta yang melekat (Kumantil) pada uang, jika habis merana dan susah, cinta yang melekat pada jabatan maka jika pensiun, jantungan dan stroke serta darah tinggi, begitu seterusnya.

Untuk itu semua maka, syukur adalah sebuah kata yang memiliki dimensi luar biasa dalam mefungsikan hati nurani, otak-akal-pikiran, dan organ. Allah telah menjadikan pendengaran, penglihatan dan kecondongan dalam memcermati faedah dan kemanfaatan supaya hati nurani berfungsi. Dengan pendengaran dan penglihatannya maka kita bisa berkembang, maju dan dipandaikan, dengan af’idah akan menjadikan hatinya lembut, lepang dada, terbuka.    

Pendengaran, penglihatan, dan hati 23. Al Mu'minuun 78

      وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ ٧٨

Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur

 

Allah menciptakn dengan assam’a, abshoro dan af’idah 16. An-Nahl 78

 وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡ‍ٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur

Adzan adalah seruan yang sangat kuat, saat seruan Tuhanmu dikumandangkan, seruan mengenai kebenaran keberagamaan dan bertuhan, dengan membuka pendengarannya, penglihatannya, dan hatinya. Membuka pikirannya dengan menjauhkan dari sifat-sifat kekufurannya yaitu sifat-sifat dengan egonya, dengan telah merasa cukupnya, dengan iri, dengkinya, dengan merasa pandainya. Tutup-tutup sifat-sifat kekufuran yang dapat menjadi kubur dalam melihat kebenaran sejati. Sebab manakala berperilaku sebaliknya yakni kufur, periku menutup, tertutup dan ditutup maka, azab. kufur ini watak, sifat dan perilku kuburan. perilaku yang akan akan menjadikan tidak akan berkembang dan tidak akan maju, malah kemunduran, dada sesak pikiran sempit dan picik akibatnya azab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun