Mohon tunggu...
Ucrit TMI
Ucrit TMI Mohon Tunggu... -

penyuka informasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemulung Ber-stiletto

20 Februari 2011   16:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah lumayan nih mbak buat nambah jajan," ucap salah salah satu OB kantor melihat aku membawa gundukan botol-botol bekas setiap harinya. Ya, hampir setiap pulang kantor paper bag saya dipenuhi  barang  bekas, jenisnya mulai dari botol bekas, kertas  hingga kaleng bekas. Kecintaan mengumpulkan barang bekas ini sudah berlangsung hampir satu tahun. berkeliling dengan stiletto dan blazer mengumpulkan donasi botol bekas. kegiatan ini bermula dari sebuah informasi yang saya dapat mengenai  sebuah yayasan kemanusiaan (Tzu Chi) yang membangun rumah susun yang layak huni, yang lengkap dengan sekolah dan rumah sakit  untuk warga gusuran kali Angke dan Kapuk Muara yang kurang mampu.S elanjutnya saya mendapat informasi bahwa biaya operasional seluruh fasilitas tersebut berasal dari donatur dan hasil daur ulang sampah. Yayasan ini juga giat mensosialisasikan pentingnya mendaur ulang sampah, selain untuk menjaga lingkungan dan meminimalisasi kerusakan bumi, sampah-sampah ini secara tidak langsung dapat membantu warga yang kurang  mampu. Walaupun bukan anggotanya, saya sangat menyukai ide ini, mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga. Awalnya saya hanya mengumpulkan sampah daur ulang dari sampah di rumah saya, setiap bulannya saya menyetorkan sampah ini ke depo daur ulang yayasan (kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah saya) untuk selanjutnya didaur ulang. Walaupun bukan anggota yayasan, tetapi kami sekeluarga sangat mendukung kegiatan ini. Namun, lama kelamaan saya tidak rela melihat banyak  botol-botol bekas berserakan di lingkungan kerja saya. Lagipula, kegiatan mengumpulkan sampah daur ulang ini sama seperti memberikan donasi kepada orang yang kurang mampu, jadi saya pikir akan bagus sekali bila teman-teman saya juga bisa melakukan donasi. Setidaknya melalui hal kecil ini, mereka juga ikut menanam amal baik. Saya mulai mempromosikan hal ini pada teman-teman, baik di kantor terdahulu maupun di kantor tempat saya bekerja sekarang. Saya senang ternyata mereka menyambut baik hal ini. Kini meja saya merupakan posko sampah daur ulang di kantor. Setiap teman yang memiliki botol/ kaleng kemasan bekas akan meletakannya di meja saya. Dengan sedikit berguyon saya sering berkata "Hua.. kalo rajin nabung begini, cicilan rumah di surga cepet abis nih" dan biasanya guyonan itu langsung disambut kata "Amiiiiinnn" Teman-teman saya di kantor terdahulu menyambut hal ini dengan lebih antusias, mereka membawakan saya sampah daur ulang dari rumah mereka. Jadi, bentuknya bukan hanya botol kemasan minuman ringan, tetapi juga botol shampoo, botol body lotion, kaleng susu, kaleng biskuit dan lain sebagainya. Saya sangat bangga terhadap mereka, bangga memiliki teman-teman yang masih mau  berepot-repot ria demi kepeduliannya terhadap lingkungan dan sesama. Rasa haru dan bangga ini pula yang menepis rasa malu dan sungkan saya untuk mengumpulkan sampah-sampah ini. Kini kami juga mempromosikan kegiatan daur ulang ini pada para tetangga dan saudara. Kami berharap semakin banyak orang yang sadar memisahkan antara samapah basah dan sampah daur ulang. Setidaknya dengan begini mereka berbuat dua  kebaikan dalam satu langkah, yaitu menjaga bumi dan membantu sesama. Semoga dapat memberi inspirasi, mari berbuat baik!! [caption id="attachment_90398" align="alignleft" width="259" caption="Salah satu sisi seklah Cinta Kasih Tzu Chi, dimana anak-anak penghuni rumah susun dan warga sekitar dapat menikmati pendidikan yang baik dan terjangkau"]

12982201891344860978
12982201891344860978
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun