Mohon tunggu...
Ponco Wulan
Ponco Wulan Mohon Tunggu... Guru - Pontjowulan Samarinda

Pontjowulan Kota Samarinda Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Hati yang Kuidamkan

12 Oktober 2021   22:05 Diperbarui: 16 Oktober 2021   09:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan ini kumulai dengan bekal cinta

Sudah belasan tahun aku tinggalkan kampung halaman

Demi pengabdianku pada negara

Aku berharap saat di rantau menemukan labuhan hati

Aku yakin sampai detik ini belum terlambat

untuk menyatakan cinta padanya

Aku berjalan menjelajah bumi

untuk mendapatkan cahaya hati

Banyak wanita yang kutemui selama ini

Namun hanya tampilan topeng yang ayu

Wajah palsu hanya membawa rasa pilu

Aku mendambakan wanita sholehah

Berhijab dengan tampilan sederhana

Dengan senyum manis menghiasi bibirnya

Membuat hatiku makin bergelora

Kini aku temukan wanita idamanku

yang mampu menggairahkan hidupku

Hatiku bergejolak memuji keanggunannya

Lidahku terasa kelu saat ingin menyatakan cinta

Saat bertemu jantungku berdetak tak menentu

Mungkin ini perasaanku sedang jatuh cinta

Ya Allah,, jika dia jodohku tolong satukan aku dan dia

Aku ingin mengisi ruang hatinya

Aku akan meletakkannya dalam hatiku yang terdalam

Aku akan membuat dia bahagia selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun