Dalam dunia pendidikan di Indonesia Pedagogy dan Andragogy bukan hal yang asing lagi karena ke dua hal ini sudah sering kita dengar. Penjelasan singkatnya Pedagogy merupakan untuk pembelajaran anak-anak dan Andragogy untuk pembelajaran orang dewasa.Â
Pedagogy pada umumnya akan kita lihat di sekolah-sekolah dan Andragogy di tempat-tempat kursus dimana para pesertanya merupakan orang-orang dewasa atau sudah melewati usia sekolah.
Lalu apa yang disebut dengan Heutagogy? Pada dasarnya Heutagogy merupakan pengembangan dari Andragogy dimana dalam Heutagogy proses pembelajaran dilakukan secara mandiri dan sangat fleksibel.Â
Baca juga : Kompetisi Pedagogik Guru dan Kualitas Pembelajaran
Perbedaanya jika Andragogy proses pembelajaran masih diarahkan sedangkan Heutagogy benar-benar mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Â
Berikut ini dapat kita lihat perbedaan Pedagogy, Andragogy dan Heutagogy :
- Ketergantungan, dalam Pedagogy peserta didik sangat tergantung pada Guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran sedangkan dalam Andragogy proses belajar dilakukan secara mandiri untuk mencari pemecahan masalah yang mereka temukan.Â
- Heutagogy, mereka mencari masalah sendiri dan mencari jawaban sendiri atas permasalahan yang mereka temukan. Â
- Alasan untuk belajar, Keberhasilan proses pembelajaran tentunya harus diawali dengan alasan yang kuat untuk mengikuti proses pembelajaran.Â
- Pada Pedagogy proses pembelajaran pada umunya dijalani bukan karena keinginan sendiri sehingga tanggung jawab peserta didik akan proses belajar sedikit rendah.Â
- Andragogy sebaliknya, mereka belajar karena merasa ada kebutuhan sebuah skill/kemampuan yang harus mereka kuasasi. Heutagogy, peserta didik memiliki tanggung jawab penuh akan proses pembelajaran yang dijalani.
- Fokus Pembelajaran, Pedagogy jelas fokus pada kurikulum yang digunkan oleh sekolah masing-masing, Andragogy berfokus pada tujuan dan sangat memungkinkan untuk belajar lintas disiplin ilmu.Â
- Dalam Heutagogy, peserta didik didorong untuk belajar sendiri (inqury) dengan melihat masa depan dengan penuh ketidakpastian dan kompleks
- Motivasi Belajar, Motivasi belajar pada pedagogy berasal dari luar peserta didik yaitu orang tua, keluarga, teman, guru dan lain-lain.Â
- Adragogy berasal dari dalam diri mereka karena harga diri mereka akan lebih meningkat jika sukses dan berhasil melewati tangtangan.Â
- Dalam Heutagoy, motivasi datang secara mengalir dari pengalaman belajar mereka.
- Peran Guru. Guru menjadi sumber ilmu dalam proses pembelajaran dalam pedagogy.
- Pada Androgogy Guru menjadi fasilitator proses pembelajaran dan menjadi pelatih kalau di Heutagogy yaitu menyatukan peluang, konteks, relevansi eksternal, dan kompleksitas yang diperluas.
Dari penjelasan diatas tentunya kita sudah dapat menggambarkan perbedaan dari ketiga hal tersebut dan seringkali ada pemahaman yang kurang tepat dari heutagogy.Â
Heutagogy bukannlah kelanjutan dari Andragogy sehingga lebih cocok diterapkan pada pendidikan diatas usia sekolah tetapi bagi penulis sendiri Heutagogy merupakan sebuah tujuan akhir dalam proses pembelajaran.Â
Baca juga : Pandemik Covid-19 dan Pendidikan: Tantangan Membangun Pedagogi Kritis Analisis Henry A Giroux
Seseorang yang telah selesai menempuh pendidikan formal harus mampu untuk terus mengembangkan apa yang telah didapat dalam lembanga pendidikan formal karena ilmu yang sebenarnya akan lebih banyak didapatkan di luar sekolah daripada di dalam sekolah.Â
Atau dengan kata lain Heutagogy akan membuat seseorang untuk terus belajar sepanjang hayat.
Heutagogy bukan hal yang mudah, harus diawali dari usia dini dan hal ini harus ditunjang dengan berbagai metode yang dapat menunjang hal tersebut dicapai.Â
Salah satu kelemahan pendidikan kita adalah kita tidak dilatih untuk menguasai belajar menggunakan Heutagogy tetapi cenderung disuapi dan disuapi. Salam Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H