Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Digital Content dalam Pembelajaran

20 Mei 2020   17:07 Diperbarui: 20 Mei 2020   17:06 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman saat ini tentunya penggunaan internet merupakan bagian terpenting dalam sisi kehidupan manusia. Baik dari sisi bersosialisasi dengan gaya baru yang lebih dikenal dengan Medsos, Bisnis yang bergerak kearah digital, termasuk dalam dunia pendidikan tidak lepas dari perkembangan sebuah teknologi yang luar biasa yaitu Internet, bahkan dapat dikatakan bahwa internet merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini dan dimasa yang akan datang.

Dalam dunia pendidikan tentunya sudah jelas akan pengaruh internet karena pada dasarnya Pendidikan tidak akan dapat lepas dari perkembangan teknologi, salah satu yang berkembang saat ini adalah belajar online dimana dengan belajar online peserta didik dapat dengan mudah mencari pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dia dan tidak lagi tergantung dari kurikulum pendidikan formal yang pelaksanaan kelasnya telah terstruktur sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga peserta didiknya mau tidak mau harus mengikuti hal yang telah ditentukan. Online learning membuat mereka lebih merasakan merdeka belajar sesuai dengan apa yang didengungkan pemerintah kita saat ini.

Jika berbicara Online learning pasti sangat terkait dengan Digital Content, yaitu materi pembelajaran yang dibuat dalam berbagai bentuk format teks, gambar,video, audio atau kombinasinya yang diubah oleh mesin pembaca kedalam bentuk kode sehingga dapat dibaca, ditampilkan atau dimainkan oleh  mesin digital atau komputer serta dapat dishare atau diakses dengan mudah ke siswa/peserta didik. 

Ke depannya Digital content akan menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan karena proses pembelajaran akan mengarah ke dunia digital dan hal ini sudah terlihat di beberapa Negara saat ini dimana pendidikan mereka sudah bertransformasi ke digital sehingga hampir semua materi ajar mereka di desain dalam bentuk digital dan salah satu perbedaan yang sangat terlihat adalah anak-anak mereka berangkat ke sekolah tidak lagi membawa tas besar yang berisi buku-buku yang tebal dan berat tetapi mereka cukup membawa satu gadget dan semua materi ajar sudah ada disitu.

Dengan hadirnya digital content juga memberikan kemudahan untuk peserta didik untuk belajar ilmu-ilmu baru sesuai dengan kebutuhannya. Jika selama ini siswa hanya memiliki satu pilihan sumber ilmu yaitu buku paket yang digunakan Guru di sekolah mereka masing-masing tetapi dengan Digital Content mereka dapat mencari sumber-sumber ilmu yang lain untuk memperkaya pengetahuannya tanpa menunggu dari Guru.

Hal ini juga akan memacu para Guru untuk memperkaya ilmunya dengan sumber-sumber ilmu lain karena tentunya Guru tidak boleh kalah dengan peserta didiknya.

Ke depannya juga para Guru dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam membuat content digital. Content  Guru di sekolah tidak boleh kalah dengan content-content digital yang telah menjamur saat ini di Nusantara ini terlebih ketika wabah Covid 19 melanda negeri ini semakin nyata bahwa ke depannya content digital akan semakin memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.

Disamping itu, saat ini sudah jelas terlihat betapa peserta didik lebih menggemari belajar dari platform yang menawarkan  digital content daripada mendengarkan penjelasan guru di kelas. 

Bahkan tanpa disadari ketika Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah di sekolah maka peserta didik akan mencari jawabannya di platform yang banyak tersedia di internet saat ini sehingga mau tidak mau Guru juga harus lebih kreatif dalam membuat soal supaya peserta didik tidak melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 

Salah satunya dengan memberikan soal yang berbau HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang memaksa siswa untuk berpikir dalam menjawab soal yang diberikan oleh Guru dan tidak melakukan copy paste.

Tentunya ada kelebihan, pasti ada kekurangan dari Digital Content. Salah satunya infastruktur pendukung di negeri kita yang sampai saat ini belum semua menjangkau warga masyarakat. Masih banyak daerah yang belum tersentuh internet, jikalaupun ada mereka harus berjuang untuk dapat terkoneksi dengan jaringan internet. 

Selain itu digital literacy kita juga masih rendah sehingga sering terjadi pelanggaran-pelanggaran etika dalam menggunakan internet bahkan sampai ke ranah hukum. Tetapi apapun kekurangannya kita harus berjuang terlebih para pendidik di negeri ini supaya dapat meberikan pelayanan terbaik untuk peserta didik di Nusantara ini. Salam Merdeka Belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun