Tulisan ini pada dasarnya sebagai lanjutan dari tulisan saya sebelumnya mengenai Merdeka Belajar yang merupakan salah satu konsep dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam melakukan perubahan dalam dunia Pendidikan kita, mengingat tantangan yang sangat besar saat ini untuk meningkatkan kualitas Pendidikan kita terlebih dari hasil PISA (Programme for International Student Assessment) yang baru dirilis baru-baru ini menunjukkan posisi Indonesia yang cenderung menurun.Â
Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memerlukan terobosan-terobosan yang luar biasa dalam memperbaiki peringkat ini karena dari penilaian PISA ini sangat terlihat, jika kualitas Pendidikan kita cenderung sangat kurang baik.
Hal yang paling mendasar dalam hal perbaikan dari dunia Pendidikan kita adalah dengan mengubah pola/gaya belajar peserta didik kita, terlebih di masa yang akan datang di mana generasi yang akan kita ajar yaitu Generasi Alfa dimana menurut pendapat beberapa ahli, salah satu ciri dari generasi ini adalah tidak menyukai hal-hal yang berbau formal termasuk dalam hal belajar mengenai sesuatu.Â
Generasi ini cenderung lebih menyukai kebebasan untuk memperkaya pengetahuannya dibandingkan dengan pola aturan yang serba terstruktur seperti yang kita lakukan saat ini.Â
Peserta didik bebas memilih materi apa yang akan dia pelajari dan kapan dia akan pelajari, mereka tidak mau belajar sesuai dengan bab yang telah ditentukan oleh Gurunya karena bagi mereka hal tersebut akan terasa membosankan jika materi yang disampaikan oleh Guru tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Memang terlihat rumit jika dilakukan secara konvensional, karena ini akan merepotkan para Guru dalam mempersiapkan materi, penilaian, memberikan feedback kepada siswa dan permasalahan lainnya yang cenderung akan menambah beban guru sedangkan pembelajaran di masa yang akan datang seharusnya mengurangi beban Guru bukan menambah beban Guru.Â
Untuk mengatasai kendala tersebut tentunya Guru perlu melibatkan teknologi dalam membantu Guru untuk melaksanakan proses pembelajan sesuai dengan gaya dari para peserta didiknya.
Dengan melibatkan teknologi sebagai bantuan dalam proses pembelajaran tentunya akan memiliki dampak dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru harus mampu menjadi seorang fasilitator sesungguhnya, karena Guru akan dituntut untuk mempersiapkan materi yang akan dipelajari selama satu semester termasuk sumber-sumber belajar yang dapat diakses oleh peserta didik, melakukan penilaian, mengevaluasi siswa, memberikan feed back, pengumpulan hasil karya dan lain sebagainya yang merupakan bagian dari pekerjaan kita sebagai pendidik.
Teknologi memang hanya alat bantu tetapi hanya dengan Teknologi kita dapat membebaskan Pendidikan. Dengan bantuan teknologi, peserta didik dapat memilih materi yang dia ingin pelajari, peserta didik tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dalam belajar, dengan teknologi Guru dapat melakukan analisis data untuk mengetahui kemampuan peserta didiknya.
Guru dapat memberikan feed back untuk tugas yang telah selesai dikerjakan oleh peserta didiknya, peserta didik bisa mendapatkan sumber belajar secara lebih luas bukan hanya dari satu buku di kelas dan kelebihan lain adalah teknologi dapat membuat peserta didik akan belajar sesuai dengan gaya mereka.
Dengan kehebatan perkembangan teknologi saat ini, guru dituntut untuk update akan perkembangan teknologi dan tentunya harus mampu menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan.Â
Guru perlu berlatih dan berlatih untuk mengintegrasikan teknologi dalam menjalankan tugasnya. Saat ini sudah banyak bermunculan aplikasi-aplkasi yang dapat kita gunakan dalam proses pembelajaran baik yang berbayar maupun gratis.
Tetapi jika Guru tidak berlatih atau dilatih dalam memanfaatkannya dengan baik tentunya hal tersebut akan sia-sia dan Guru tidak boleh anti dengan teknologi karena di masa yang akan datang para generasi pengganti kita akan hidup di era teknologi yang luar biasa, di era yang sangat berbeda dengan era kita saat ini.Â
Bebaskan Pendidikan kita dengan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H