Mohon tunggu...
Politik14 14
Politik14 14 Mohon Tunggu... -

Serunya politik sejak Pemilu 2014...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

9 Alasan Ikut Nyoblos di Pemilu Legislatif 9 April 2014

7 April 2014   19:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_330635" align="aligncenter" width="624" caption="Headline kotaksuara.kompasiana.com | Ilustrasi/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

Pemilu Legislatif sudah di depan mata. Tanggal 9 April lusa, kita semua akan memilih Wakil Rakyat yang akan duduk di kursi legislatif.

Banyak pihak tidak menaruh perhatian besar terhadap pemilu legislatif. Lihatlah bagaimana percakapan sehari-hari warga menjelang pileg. Mereka lebih asyik membincang calon presiden dibandingkan calon legislatif di daerahnya masing-masing. Bukan tidak peduli, tapi tidak kenal sama sekali. Dan media lebih senang mengejar jumlah pembaca dengan menyajikan apa yang diinginkan pembaca, bukan apa yang mereka butuhkan.

Tapi, meskipun tidak kenal, bukan berarti kita tidak punya alasan untuk ke TPS dan menentukan pilihan. Anggap kamu tidak kenal siapa calonnya, tapi kamu masih kenal apa dan bagaimana partainya. Mencoblos caleg atau partai sama sahnya.

Berikut 9 alasan kamu harus ikut nyoblos di pemilu legislatif 2014, Rabu lusa:


  1. Pemilu adalah titik awal demokrasi, saat kedaulatan sebuah negara sepenuhnya berada di pangkuan rakyat.
  2. Pemilu adalah kontes politik dalam menentukan arah kebijakan dan idealisme sebuah negara. Kemenangan sebuah partai dalam pemilu mengindikasikan bahwa mayoritas rakyat setuju dengan kebijakan dan idealisme yang diusung.
  3. Rakyat pada hakekatnya adalah kumpulan orang-orang baik. Semakin banyak orang baik yang tidak ikut pemilu (golput), berarti membiarkan partai atau caleg yang buruk memenangi pemilu.
  4. Perubahan yang diinginkan oleh rakyat hanya akan terjadi bila pada pemilu tahun ini rakyat membuat pilihan yang berbeda dari pemilu sebelumnya. Tanpa ikut memilih, perubahan itu dipastikan sulit terwujud.
  5. Setiap suara yang masuk akan menentukan siapa yang menjadi Wakil Rakyat. Merekalah yang akan membuat peraturan yang bersifat mengikat dalam lingkup wilayahnya (Fungsi Legislasi), menyusun anggaran yang akan digunakan oleh penyelenggara daerah/negara (Fungsi Anggaran), serta mengawasi pelaksanaan peraturan dan penggunaan anggaran (Fungsi Pengawasan).
  6. Pemilu pasti kamu rasakan manfaatnya karena hasilnya ada di setiap daerah. Pemilu Legislatif 2014 diikuti oleh semua tingkatan, mulai dari DPR RI, DPRD tingkat provinsi sampai DPRD tingkat kabupaten atau kota. Dengan asumsi setiap orang mencoblos partai yang sama, partai pemenang di tingkat nasional berkesempatan menang di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
  7. Suara yang masuk tidak akan sia-sia dan jadi penentu pemenang. Pasalnya, peta politik Indonesia tahun ini dipastikan berubah, partai penguasa diprediksi tidak lagi dominan.
  8. Pemilu menelan dana puluhan triliun rupiah yang diambil dari uang rakyat (pajak yang dikumpulkan dari rakyat). Kalau tidak digunakan, uang sebesar itu akan mubazir dan hilang sia-sia.
  9. Sistem pemilu tanah air dijalankan dalam kondisi yang aman dan damai. Tidak ada huru-hara ataupun tekanan dengan kekerasan dari satu pihak. Juga tidak ada pemasungan hak-hak politik seperti berlangsung pada era Orde Baru. Mari syukuri kondisi ini dengan ikut nyoblos di Pemilu Legislatif 9 April 2014!


Selanjutnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun