Mohon tunggu...
Politik14 14
Politik14 14 Mohon Tunggu... -

Serunya politik sejak Pemilu 2014...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi vs Prabowo, Pertarungan Capres Serba Putih

21 Mei 2014   01:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam catatan awal sebelumnya, saya sempat mengungkapkan fakta soal warna putih, yaitu saat menyinggung rambut putih dua orang Cawapres yang mendampingi Capres masing-masing.

Tapi sesungguhnya, perebutan jabatan tertinggi Presiden RI tahun ini akan berlangsung dalam suasana yang benar-benar putih.

Ya, warna putih akan menjadi warna yang dominan, perwujudan dari pesan suci' yang hendak disebarkan ke penjuru tanah air--lewat sekian banyak materi iklan, promosi dan publikasi. Kontras dengan warna merah yang merefleksikan semangat keberanian dan semangat juang sang proklamator yang sangat mengharamkan penjajahan atas nama dan bentuk apapun di Bumi Pertiwi.

Pada saat deklarasi maupun mendaftarkan diri sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, dua pasangan Jokowi-Kalla dan Prabowo-Hatta sama-sama menggunakan baju polos warna putih. Putih bersih, tanpa noda setitik pun.

Jokowi, Prabowo dan Kalla kompak mengenakan baju safari dengan dua kantong tertutup di bagian dada. Kesan yang ingin mereka sampaikan adalah semangat masa kemerdekaan dan tekad turun gunung untuk bekerja demi rakyat. Sementara Hatta menggunakan baju putih lengan panjang biasa.

Kedua pasangan kandidat nampaknya paham betul dengan kondisi akut yang sedang dialami tanah air: Korupsi yang notabene dilakukan oleh para politisi seperti mereka semakin merajalela. Negara salah-urus sehingga minim produktifitas apalagi terobosan. Sumberdaya alam dikeruk tanpa aturan dan dinikmati oleh segelintir manusia (termasuk pengusaha lokal dan korporsi asing). Sistem pendidikan selalu menimbulkan gonjang-ganjing dan anomali. Dan banyak lagi masalah di negeri ini.

Keduanya tidak mau mengambil risiko dengan membuat konsep kampanye yang macam-macam. Baik tim Jokowi maupun Prabowo sama-sama sedang menerapkan strategi konvensional dan menghindari kreatifitas yang meledak-ledak. Sama halnya dengan politisi dan partai lain yang menggunakan nalar pragmatis sehingga tidak berani memunculkan capres ketiga ataupun keempat apalagi kelima (seperti yang berlangsung papa Pilpres 2009).

Dengan baju putih, Jokowi dan Prabowo ingin dipersepsi sebagai orang yang bersih dari korupsi. Ingin tampil sebagai orang yang tulus dalam bekerja. Ingin dicap sebagai calon pemimpin yang tidak punya pamrih selain untuk kesejahteraan rakyat.

Dengan tampil serba putih, kedua kandidat ini juga secara langsung berusaha menangkal isu-isu negatif yang selama sebulan terakhir menerjang. Apalagi hari-hari ke depan isu-isu itu akan bertambah banyak dengan kehadiran Hatta dan Kalla sebagai Cawapres.

Siapapun pasti tidak menyangka kalau kontes Pilpres tahun ini akan berjalan begini datar. Sama sekali jauh dari gempita warna-warni yang membelalakkan mata. Atau mungkin warna putih sengaja dipilih karena sedemikian tak beraturannya campuran warna yang terjadi di masing-masing koalisi, sehingga dipilihlah warna putih yang kebetulan tidak merepresentasikan partai manapun.

Kalau keempat orang itu berkumpul di satu ruangan dengan baju putih begini, orang-orang mungkin akan mengira mereka berasal dari satu tim yang sama. Dan dari kejauhan, mereka nampak seperti rombongan bapak-bapak dari satu SMA yang sedang reuni dan saling haha-hihi.

Ah, untung salah satu pasangan kandidat memakai peci sebagai pembeda....

Baca juga:


Ikuti @politik_14 dan #politik14 di Twitter/Facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun