Komoditas politik untuk 'menghardik' suara emak-emak dapat berupa pembentukan kelompok emak-emak yang bersifat  emergensi dan insidental untuk mendukung kekuatan politik tertentu atau melalui janji politik halusinasi berkenaan dengan urusan 'dapur' ibu-ibu.
Singkatnya, momentum hari ibu tidak sekedar mengenang sejarah tentang Kongres Perempun Indonesia  94 tahun silam, ibu-ibu bukan untuk komoditas politik sesaat namun harus menjadi wajah kebijakan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!