"Kami akan membentuk Satgas pengawas Pilkada di seluruh wilayah Kabupaten/Kota se Sulut. Sebanyak 10.000 orang akan kami siapkan untuk bertugas di tempat tinggal masing-masing. Mereka akan bergerak masif untuk memastikan Pilkada berjalan aman dan kondusif tanpa adanya intimidasi serta intervensi," lanjut Brigjen Rompas.
"Seluruh pergerakan oknum-oknum yang dicurigai di lapangan akan diawasi. Siapapun yang diduga melakukan pelanggaran akan dicatat, direkam, dan dilaporkan," beber Komandan Cakra Buana Sulut tersebut.
Nantinya Satgas Pengawas Pilkada akan jadi mata dan telinga Tim SK-ADT. "Mereka juga akan berkolaborasi dengan Tim Hukum dan Advokasi yang sudah dibentuk di setiap Kabupaten/Kota. Satgas pengawas juga akan dibekali pemahaman hukum," tandas Purnawirawan Jenderal Bintang Satu itu.
Apel Akbar dihadiri langsung Komandan Satgas Cakrabuana Nasional, Komarudin Watubun dan jajaran Purnawirawan Jenderal yang tergabung di dalamnya.
Mereka terdiri dari Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksda TNI (Purn) Yuhastihar, Mayjen TNI mar (Purn) Saud Tambatua, Irjen Pol (Purn) Fakhrizal, dan Brigjen TNI Mar (Purn) Donar Philip Rompas; mereka tergabung dalam Satgas Nasional Cakrabuana PDI Perjuangan.
Hadir juga Steven Kandouw dan Denny Tuejeh selaku Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari PDI Perjuangan Sulut, serta pengurus DPD dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Manado.
Saat berita ini diturunkan, rombongan Satgas Cakra Buana Nasional sedang melanjutkan tugasnya untuk menggelar Apel Akbar di Riau. Dimana sebelumnya mereka sudah sukses menggelar kegiatan tersebut secara maraton selama tiga bulan terakhir.
Ini dimulai dari Solo, Jogjakarta, Medan, Surabaya, Kupang NTT, Semarang, dan Sulawesi Utara. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H