Keturunan: Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam risiko seseorang mengembangkan asam urat. Jika ada riwayat keluarga yang menderita asam urat, kemungkinan seseorang mengalami kondisi tersebut juga lebih tinggi.
Obesitas: Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dalam tubuh. Kegemukan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam urat dan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya.
Penyakit Penyerta: Asam urat, meskipun secara langsung mempengaruhi sendi, juga dapat dipengaruhi oleh kondisi medis lain yang mendasarinya. Penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat.
Pertama-tama, diabetes, kondisi kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi dalam tubuh, memiliki keterkaitan yang erat dengan asam urat. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dalam tubuh mereka. Selain itu, diabetes juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal, yang merupakan organ penting dalam proses pengeluaran asam urat dari tubuh.
Kedua, hipertensi atau tekanan darah tinggi juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan ginjal, yang pada gilirannya dapat mengganggu proses pengeluaran asam urat dari tubuh.
Ketiga, penyakit ginjal sendiri juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk asam urat. Ginjal berperan penting dalam mengeluarkan limbah dan racun dari tubuh, termasuk asam urat. Ketika ginjal mengalami gangguan atau kerusakan, kemampuannya untuk mengeluarkan asam urat dari tubuh dapat terganggu, menyebabkan penumpukan asam urat yang berlebihan.
Mengubah pola makan: Memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat bisa menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Anda sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang kaya purin seperti daging merah, seafood, dan juga alkohol. Sebagai gantinya, fokuslah pada makanan yang memiliki kandungan purin yang rendah, termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang beragam.
menjaga berat badan ideal: Menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat dapat mengurangi risiko terjadinya asam urat. Rutin melakukan aktivitas fisik dan mengadopsi diet seimbang sangat membantu dalam proses penurunan atau pemeliharaan berat badan.
Konsumsi air yang secukupnya: Meminum air yang cukup sangat penting untuk membantu proses pembuangan asam urat melalui urin. Usahakan untuk minum minimal delapan gelas air per hari untuk mendukung fungsi ini.
Menghindari konsumsi alkohol: Alkohol diketahui dapat meningkatkan produksi asam urat di dalam tubuh. Mengurangi atau bahkan menghindari alkohol bisa menjadi langkah efektif untuk mengontrol kadar asam urat.