Mohon tunggu...
Polisi Update
Polisi Update Mohon Tunggu... Mahasiswa - Polri Presisi

Akun terupdate berita kepolisian

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kombes Pol Budi Hermanto Berbagi Pesan dalam Nobar Dokumenter Pahlawan AP III Katjoeng Permadi

3 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   09:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kapolresta Malang Kota 

Malang Kota - "Renungkanlah, kematianku untuk siapa" adalah kata-kata legendaris milik agen polisi III yang tewas tertembak pada pertempuran Belanda, tepatnya di garis Van Mook. Tak lain dan tak bukan sosok itu adalah Katjoeng Permadi. Mungkin tak banyak masyarakat yang mengetahui perjuangannya dalam menghalau Belanda dari wilayah RI kala itu. 

Katjoeng Permadi adalah warga asal Pujon, pada saat pertempuran dengan Belanda lagi memanas ia baru saja menjadi pengantin baru. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan tugas untuk menjaga garis Van Mook. Naas, saat ia sedang berjaga di garis demarkasi tentara Belanda menembak dadanya dan ia pun tewas.

Sayangnya, tak banyak yang mengetahui sosok Katjoeng dan kisahnya. Maka dari itu, Kapolresta Malang Kota berinisiatif untuk mengadakan acara nonton bareng dalam rangka untuk mengenang perjuangan Katjoeng Permadi sebagai agen polisi III kala itu. Di sebuah video kegiatan nobar tersebut, KBP. Budi Hermanto S.I.K, M.Si selaku Kapolresta Malang Kota menyampaikan, "kepada seluruh anggota Polri, kita harus bisa melihat nilai moral nilai kejuangan yang dilakukan oleh pendahulu kita. Ini yang harus kita pertahankan, semangat nilai perjuangan". 

Budi Hermanto juga menjelaskan kembali terkait perjuangan yang dilakukan oleh Katjoeng pada tahun 1948 setelah perjanjian Renville dilakukan. Budi sangat berharap agar generasi ke depan dapat mengambil nilai-nilai luhur, nilai-nilai baik dari sejarah perjuangan Garis Van Mook di Pujon agar kita tidak melupakan sejarah berharga ini. Untuk mengenang jasa Katjoeng Permadi dan pahlawan lain yang gugur saat pertempuran Belanda maka dibangun sebuah monumen 'Garis Status Quo Pandesari'. Monumen ini dibangun agar masyarakat sekitar tetap ingat akan perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun