Jakarta -- Dalam debat ketiga Pilkada Kalimantan Timur yang berlangsung pada Jumat (22/11/2024) di Jakarta, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, memaparkan pandangan strategis mereka terkait ketahanan pangan. Pasangan ini menjelaskan secara mendalam perbedaan antara konsep ketahanan pangan dan kedaulatan pangan serta strategi implementasinya di Kalimantan Timur.
Isran Noor menegaskan bahwa ketahanan pangan lebih berkaitan dengan pengelolaan yang memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, bukan semata-mata soal produksi lokal.
"Terkait dengan persoalan mengenai ketahanan pangan beda dengan kedaulatan pangan. Beda," tegas Isran Noor.
"Kalau ketahanan pangan yang dimaksud adalah bagaimana manajemen pangan, tidak mesti harus diproduksi lokal. Tidak. Yang penting bahan pangan tersedia, terjangkau oleh masyarakat. Mau dari mana itu merupakan manajemen yang dibuat oleh pemerintah dan mengendalikan harga untuk tidak terjadi inflasi," jelasnya.
Isran juga mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir, Kalimantan Timur telah berhasil mengendalikan inflasi dengan baik. Bahkan, pencapaian tersebut mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.
Komponen Ketahanan Pangan Menurut Hadi Mulyadi
Hadi Mulyadi, melengkapi penjelasan pasangannya, menguraikan tiga elemen utama ketahanan pangan: ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan. Ia juga memberikan contoh internasional untuk mempertegas konsep tersebut.
"Jadi kita tidak harus berpikir harus menyediakan padi di lokal. Singapura misalkan, dia tidak punya sawah tapi dia bisa membeli, itulah yang disebut ketahanan pangan," kata Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menjelaskan bahwa Kalimantan Timur telah menerapkan strategi kerja sama lintas daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk dengan provinsi lain.
"Makanya, kita bekerja sama dengan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Timur. Sehingga padi dari Sulawesi Selatan kita beli, bagian dari ketahanan pangan berdasarkan ketahanan pangan menurut UNESCO," tambahnya.
Manajemen Pangan yang Berbasis Data dan Kolaborasi
Pemaparan Isran-Hadi menunjukkan bahwa pengalaman mereka dalam menjaga stabilitas pangan selama masa kepemimpinan sebelumnya didukung oleh pendekatan manajemen yang terukur. Dengan memanfaatkan kolaborasi antarwilayah, mereka berhasil memastikan ketersediaan pangan tanpa bergantung sepenuhnya pada produksi lokal.
Komitmen mereka dalam memahami dan mengimplementasikan konsep ketahanan pangan juga memperlihatkan kesiapan untuk melanjutkan pembangunan Kalimantan Timur. Dengan pendekatan berbasis data dan praktik global, Isran-Hadi berupaya menghadirkan stabilitas pangan sebagai fondasi bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H