Mohon tunggu...
Polimeter Indonesia
Polimeter Indonesia Mohon Tunggu... Operator - Polimeter Indonesia

Polimeter Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Isran Noor Tegaskan Seno Aji Keliru Soal Data Pariwisata Kaltim

22 November 2024   21:30 Diperbarui: 22 November 2024   21:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jakarta - Debat Pilkada Kalimantan Timur 2024 memanas ketika isu pariwisata menjadi sorotan. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Isran Noor dan Hadi Mulyadi mengkritisi data yang disampaikan oleh Seno Aji, calon Wakil Gubernur nomor urut 02.

Pada debat yang digelar di Jakarta, Jumat (22/11/2024), Seno menyebutkan bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur hanya sebesar 1,74 persen.  

Debat ini bermula dari pertanyaan moderator mengenai strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Menanggapi pertanyaan ini, Hadi Mulyadi menyatakan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi wisata luar biasa di hampir seluruh kabupaten/kota.  

"Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan daerah wisata yang sangat luar biasa hampir di 10 kabupaten/kota punya destinasi wisata yang sangat luar biasa. Kami telah memperbaiki jalan menuju destinasi wisata termasuk aksesnya," ujar Hadi.  

Ia juga menyoroti upaya pemerintahan Isran-Hadi dalam periode sebelumnya, termasuk pengembangan Pulau Derawan dan Maratua.

"Sebelumnya tidak ada pesawat ke Maratua, di masa pemilihan kami sudah menyiapkan pesawat dari Balikpapan maupun Samarinda untuk berkunjung ke Pulau Maratua. Kami juga menggelar festival budaya di hampir 10 kabupaten/kota yang telah masuk dalam agenda internasional," lanjut Hadi.  

Menanggapi paparan Hadi, Seno Aji menyatakan bahwa penerimaan sektor pariwisata Kaltim masih kecil. "Penerimaan Kaltim di bidang pariwisata masih sangat kecil, yaitu 1,74 persen dari PDRB. Artinya, pariwisata Kaltim tidak berdaulat," ujar Seno.  

Merespons pernyataan tersebut, Hadi Mulyadi menekankan bahwa pariwisata Kaltim telah berkembang pesat. "Kalau diurutkan, tentu ekspor menjadi penggerak utama ekonomi, tetapi pariwisata dengan angka 1,7 persen dari PDRB itu sudah cukup besar. Kami juga telah mengalokasikan dana untuk berbagai event yang menggerakkan ekonomi pariwisata," jelas Hadi.  

Ia menambahkan, beberapa desa wisata di Kaltim bahkan mendapat penghargaan nasional dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.  

Isran Noor pun turut mengkritisi data yang disampaikan Seno. "Saya tambahkan bahwa salah lagi nih datanya. Kalau 1,7 persen dari lebih kurang Rp900 triliun, bisa dibayangkan. Salah lagi datanya," tegas Isran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun