Jakarta --- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor dan Hadi Mulyadi, memanfaatkan debat publik kedua Pilkada Kaltim, Minggu (3/11/2024), untuk menyoroti berbagai pencapaian signifikan selama masa jabatan mereka.
Dengan mengemukakan indikator kinerja yang terus membaik, mereka menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan pemerintahan yang efektif, transparan, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Hadi Mulyadi memulai dengan memaparkan kemajuan dalam bidang reformasi birokrasi. "Ketika kami mulai lima tahun lalu, kami punya visi untuk memperkuat birokrasi di Kaltim. Pada 2023, kami berhasil meraih indeks reformasi birokrasi dengan predikat 'Sangat Baik' dan skor 73,87," ujar Hadi.
Peningkatan ini, menurutnya, adalah hasil dari dedikasi pemerintah untuk memperbaiki kinerja dan efisiensi layanan.
Selain reformasi birokrasi, Isran Noor menyoroti perbaikan signifikan dalam indeks layanan publik. "Pada 2020, nilai indeks layanan publik kami adalah 3,2. Berkat upaya terus-menerus, pada 2023 naik menjadi 4,0, dengan kategori 'Baik'," jelas Isran.
Ia menegaskan bahwa pemerintahannya telah bekerja keras untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat. Selain itu, sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) Kaltim juga mendapat peringkat "Baik," mencerminkan keberhasilan digitalisasi layanan.
Isran melanjutkan dengan membahas peningkatan skor akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIB), yang naik ke 77,89 pada 2023 dan digolongkan "Sangat Baik."
"Kami berfokus pada tata kelola yang profesional dan bertanggung jawab," tegas Isran.
Di bidang keuangan, Hadi Mulyadi menyoroti prestasi luar biasa Kalimantan Timur dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 11 tahun berturut-turut.
"Predikat WTP ini merupakan hasil dari tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel, mulai dari enam periode di masa Pak Daud hingga lima periode di bawah Pak Isran Noor," ujar Hadi.
Meningkatnya Indeks Desa Membangun juga menjadi sorotan dalam pernyataan Hadi. "Indeks ini, yang mengukur kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat desa, terus meningkat hingga mencapai 0,753 pada 2023, masuk dalam kategori 'Sangat Baik'," ungkapnya. Ia juga menggarisbawahi kontribusi sektor ekonomi, di mana ekspor Kalimantan Timur mencapai Rp 309 triliun pada 2023.