Mohon tunggu...
Polimeter Indonesia
Polimeter Indonesia Mohon Tunggu... Operator - Polimeter Indonesia

Polimeter Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Aktivis Kalimantan Timur: Beasiswa Isran-Hadi Lebih Tepat Sasaran

24 Oktober 2024   23:35 Diperbarui: 25 Oktober 2024   00:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Samarinda -- Program beasiswa yang dilaksanakan oleh pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi dinilai lebih konkret dan tepat sasaran dibandingkan dengan konsep pendidikan gratis yang diajukan oleh pasangan calon Rudy Mas'ud dan Seno Aji.

Debat Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub) 2024 yang berlangsung di Samarinda pada Rabu (23/10/2024), menyoroti isu pendidikan sebagai salah satu topik utama. Menurut sejumlah aktivis Kalimantan Timur, beasiswa yang diusung Isran-Hadi dianggap lebih relevan dan efektif dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi tersebut.

Aktivis muda Kalimantan Timur, Izmil Patola, berpendapat bahwa program beasiswa tersebut mampu memberikan dorongan kepada siswa yang kurang mampu sekaligus berprestasi, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya.

"Mengenai visi dan misi yang disampaikan tadi malam, yang paling konkret untuk masyarakat adalah dari Pak Isran, terutama terkait beasiswa bagi generasi muda. Beasiswa jauh lebih efektif dibandingkan pendidikan gratis yang diusulkan oleh pasangan Rudy-Seno," ujar Izmil Patola, yang juga menjabat sebagai Ketua Jaringan Muda Kesehatan Masyarakat Indonesia (JMKMI) Kalimantan Timur.

Menurut Izmil, pendidikan gratis yang berlaku bagi semua kalangan, baik yang kaya maupun miskin, tanpa memperhatikan prestasi, dinilai kurang selektif dan tidak proporsional. Konsep tersebut dianggap tidak adil dan rentan tidak tepat sasaran, terutama jika diterapkan secara merata tanpa memperhatikan kebutuhan yang berbeda.

"Adil dalam pendidikan itu tidak berarti sama rata, tetapi harus proporsional. Beasiswa lebih tepat sasaran karena memberikan peluang kepada mereka yang membutuhkan dan yang berprestasi. Jika semuanya digratiskan tanpa pandang bulu, program tersebut kemungkinan tidak akan efektif dan bisa salah sasaran," lanjut Izmil.

Pada periode pertama kepemimpinannya, Isran-Hadi telah berhasil menyalurkan beasiswa sebesar Rp1,3 triliun kepada 214 ribu siswa di Kalimantan Timur. Selain itu, mereka juga berhasil mengadakan 21 ribu sertifikasi siswa SMK melalui LSP-BNSP untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing di dunia kerja.

Dalam masa kampanye Pilgub 2024, Isran-Hadi berjanji untuk melipatgandakan anggaran beasiswa menjadi Rp2,5 triliun jika mereka terpilih kembali.

"Keberhasilan program beasiswa Kaltim Tuntas selama periode pertama kepemimpinan Isran-Hadi membuktikan komitmen mereka dalam pembangunan SDM. Rencana peningkatan anggaran menjadi Rp2,5 triliun di periode mendatang sangat realistis dan menunjukkan keseriusan mereka," jelas Izmil.

Sementara itu, pasangan Rudy-Seno menerima kritik terkait penyampaian program pendidikan gratis mereka, yang dianggap belum matang. Aktivis menilai bahwa pasangan ini kurang menyiapkan detail terkait anggaran dan implementasi program.

"Pasangan Rudy-Seno, mohon maaf, terlihat belum siap. Mereka menyampaikan program, tetapi tidak dilengkapi dengan solusi yang jelas. Seharusnya mereka sudah memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan jawaban yang lebih konkret," tambah Izmil.

Secara keseluruhan, pemahaman mendalam terkait pembangunan Kalimantan Timur, terutama di bidang pendidikan, lebih terlihat pada pasangan Isran-Hadi.

Penguasaan data serta komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui program beasiswa dan sertifikasi membuat pasangan Isran-Hadi dinilai lebih siap dalam memimpin Kalimantan Timur menuju era pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang memerlukan SDM lokal yang lebih unggul. Dibandingkan dengan program pendidikan gratis yang kurang terarah, Isran-Hadi dianggap menawarkan solusi yang lebih realistis dan konkret.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun