Mohon tunggu...
Muhammad 'Fatahillah' Al Aiyubi
Muhammad 'Fatahillah' Al Aiyubi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kenapa Kompas dan Metro sangat 'Sentimen' Terhadap Islam?

5 November 2016   18:04 Diperbarui: 5 November 2016   18:22 4208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
inilah provokator yang diamankan massa, foto. WA group.

Sungguh ironis melihat pemberitaan media  nasional seperti kompas,metrotv dan yang sealiran. Mereka melupakan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan suatu berita.

Prinsip jurnalisme adalah menyampaikan berita yang bersifat mendidik dan tidak provokatif. Berikut adalah salah satu point dari kode etik jurnalistik;

1. Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Tapi apa yang terjadi dilapangan, apakah mereka yang menjunjung agama 'kebebasan pers' sudah melaksanakan kode etik jurnalistik dengan benar?

ternyata kebebasan pers hanya untuk  senjata mereka melindungi diri.

Aksi kemarin sebetulnya sangat damai dan tentram, banyak berita positif yang bisa dijadikan headline, sehingga citra indonesia dimata internasional juga akan menjadi baik.

dari berita pada gambar diatas hanya republika yang memuat dengan positif. 

Memang, hak redaksi menentukan headline suatu berita, tapi kenapa headlinenya begitu sentimen terhadap islam?

Jika kembali kebelakang, bagaimana kompas group (baik media digital,koran dan TV) begitu agresifnya menyerang yang berbau islam? lihat saja pemberitaan saat aksi bela islam I yang dilakukan FPI, tentang perusakan taman. padahal yang rusak bukan pelaku aksi demo. Inikah namanya kebebasan pers dan kode etik jurnalistik?

Lihat lagi pemberitaan ibu yang jual di bulan puasa. Kenapa berita begitu diheboh-hebohkan?

Kalau bicara jujur, siapa aksi dibelakang provokator kemarin.. berikut saya lampirkan photonya yang ditangkap.

inilah provokator yang diamankan massa, foto. WA group.
inilah provokator yang diamankan massa, foto. WA group.
Ini lagi provokatornya, tapi kenapa luput dari pemberitaan media?. foto: twitter.com
Ini lagi provokatornya, tapi kenapa luput dari pemberitaan media?. foto: twitter.com
Ternyata yang melakukan provokasi adalah penyusup dan bukan beragama islam. Ternyata selama ini yang buat rusuh memang orang seperti itu, tapi selalu yang jadi sasaran fitnah adalah islam.

Kepada kompas group dan mediagroup, boleh saja anda hapus tulisan saya ini karena mengkritik anda dan mengungkapkan yang sebenarnya, tapi sebelum anda hapus, tulisan saya ini sudah saya backup. Dan dengan menghapus tulisan ini , membuktikan seperti inilah kebebasan pers yang anda dengung-dengungkan.

Kompas Group dan Media group, Saya menulis ini untuk memberi masukan kepada anda supaya bisnis anda tetap jalan. Kenapa saya bilang demikian, apakah anda lupa siapa target pasar anda? ya manyoritas adalah umat islam. Jika semua pelanggan yang beragama islam hari ini memboikot media anda bagaimana? 

mungkin anda beranggapan, tidak mungkin.. karena saat ini sudah ketergantungan pada media kompas group. Anda boleh mengklaim, anda medua terbesar di republik ini,

apakah anda yakin akan terus bertahan? apa anda tidak belajar dari perusahaan nokia yang terbesar dalam teknologi selular beberapa tahun sebelumnya?

atau apakah anda tidak belajar dari kasus beberapa media internasional yang terpaksa gulung tikar?

oke, anda beranggapan ini adalah karena faktor teknologi.

Tapi buat apa anda menguasai teknologi yang begitu canggih, jika pelanggan anda menginggalkan anda?

Sebelum semuanya terlambat. kami tidak meminta anda menulis berita untuk memuji-muji islam karena itu tidak akan pernah bagi anda.

Yang kami inginkan cukuplah buat berita positif dan jangan sentimentil terhadap islam. Jalankanlah kode etik jurnalistik.

apakah ada berita seperi ini di kompasgroup dan media group?. foto: cnnindonesia.com
apakah ada berita seperi ini di kompasgroup dan media group?. foto: cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun