Salah satu hak dasar warga yang dijamin oleh undang undang adalah, kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat.Â
Setiap pendapat harus didengar, masalah pendapat itu bisa diterima atau tidak itu lain perkara. Menulis di kompasiana adalah salah satu kebebasan berekpresi dan mengeluarkan pendapat
yang dijamin oleh undang-undang dan juga kompasiana sendiri sebagai badan hukum yang dilindungi negara.
Bebas mengeluarkan pendapat tentu bukan berarti bebas mencela dan memaki orang.Â
Terkait aksi unjuk rasa rakyat indonesia pada tanggal 4 November 2016 adalah hak yang dijamin oleh undang-undang,
pihak keamanan wajib menjaga keamanan pengunjuk rasa dengan sebaik-baiknya. Begitu juga pengunjuk rasa juga saling menjaga kemanan
baik sesama pengunjuk rasa maupun dengan pihak keamanan.
Adalah hal yang wajar dalam negara demokrasi, jika hukum tidak berjalan atau lamban dijalankan oleh pemerintah (negara), maka rakyatlah yang akan turuntanganÂ
(people power).Â
Kenapa Indonesia Patut Berbangga?
Aksi 4 November ini memang menuntut Ahok ditangkap dan diproses secara huku, tapi apa dibalik semua ini yang kita dapat ambil pelajaran? bahwa demokrasi dinegara kira berjalan dengan baik. Bahwa rakyat bebas menyampaikan aspirasi dan menuntut keadilan. Bayangkan ketika penghujung era orde baru. Unjuk rasa bukan tdk ada, tapi kebanyakan dilarang sehingga menyebabkan anarkisme.
Amerika boleh berbangga dan mengklaim diri mereka negara paling demokrasi didunia, tapi demokrasi mereka hanya untuk kalangan tertentu, hanya kaum kulit putih yang berhak menyampaikan aspirasi lebih ketimbang masyarakat kulit hitam. Mereka mengklaim mereka negara paling memperjuangkan hak-hak perempuan tapi belum ada yang perah menjadi prsiden dari kalangan perempuan, kecuali Hillary Clinton, itupun masih sebatas calon. Mereka mengatakan paling menjunjung tinggi hak warga negara dalam beragama. Pada kenyataannya, penganut islam di diskreditkan, dibatasi gerak-geriknya dan di curigai setiap gerak-geriknya. Belum lagi jabatan politis, karena penganut islam masih minoritas di amerika.
Bagaimana dengan negara kita?
Indonesia manyoritasnya muslim, tapi hidup rukun dengan peemeluk agama lainnya, bai itu kristen, hindu , budha dan lainnya. Nah. kenapa isu Ahok seolah-olah menjadi isu SARA?
sebetulnya ini hanyalah isu yang digembar-gemborkan oleh orang yang tidak suka kerukunan dan kedamaian indonesia lestari. Kasus Ahok, pengunjuk rasa hanya menuntut hukum ditegakkan. ini menandakan bahwa Masyarakat indonesia masih sangat cinta dengan tanah airnya indonesia, masih percaya dengan penegak hukum.Unjuk rasa hanyalah untuk mednukung dan memberi motivasi bagi pemerintah supaya hukum harus berjalan. Sejak aksi unjuk rasa pertama yang digagas FPI hingga 4 Desember yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, tidak pernah terdengar ada demo anti china, anti kristen atau yang berbau sara. Yang ada, Tangkap ahok, adili ahok, kalau ada kata AHOK KAFIR, karena memang ahok telah membuat kegaduhan dengan pernyataannya dan polri lambat memprosesnya.
Jika kita bandingkan dengan beberapa aksi di Amerika dan Eropa beberapa waktu lalu sungguh sangat kontras, mereka dengan terang-terangan mengunjuk rasa anti islam. mereka dengan terang-terangan melecehkan nabi Muhammad dengan karikatur-karikatur yang memicu konflik. Tapi pernahkah orang Islam, memprovokasi dengan membuat komik yang melecehkan Yesus? atau yang melecehkan Budha atau lainnya?
jika ada itu perlu dipertanyakan ke islamannya, karena nabi Muhammad melarang perbuatan yang mengolok-ngolok agama lain.
Satu lagi..Â
Satu lagi yang patut kita berbangga dengan masyrakat kita, walaupun mereka marah kepada Ahok, kemarahan tidak diluapkan seperti di pakistan atau India.
bagaimana pakistan dan india? jika ada pejabat yang sudah membuat masyarakat benci, tentu bukan unjuk rasa saja yang berjalan, tapi peluru yang bicara. Ini sungguh sangat disayangkan dan tidak kita harapkan dari masyarakat indonesia.Â
Bukan hanya India dan Pakistan, lihat saja tentang sejarah perjalanan Amerika, Presidenpun di Bunuh. Mungkin ini karena konspirasi tapi yang perlu kita ketahui, bahwa negara amerika yang katanya paling demokrasi belum bisa sedewasa masyarakat Indonesia.
Sekali lagi berbanggalah dengan masyarakat Indonesia! Masyarakat sangat deasa dalam berdemokrasi.
Karena aksi mereka menunjukkan mereka masih cinta dengan negara, masih cinta dengan pemerintahan yang berlangsung!
Salam Damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H