Mohon tunggu...
Annie Moengiel
Annie Moengiel Mohon Tunggu... Seniman - Perempuan biasa saja

Just an ordinary woman who like an extraordinary thing ...:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menggenggam Salju ...

10 Februari 2016   00:14 Diperbarui: 10 Februari 2016   00:43 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pic source : www.pixabay.com"][/caption]

...Like grasping the snow, melted and disappear in a flash but very meaningful to me....gave the feeling of paralyze...

 

Melampaui penerbangan 8 jam meninggalkan panasnya Jakarta, aku memantabkan hati menggapai harapan yang nyaris cuma menjadi impian yang terkubur bertahun tahun dihempas kenyataan setahun lalu . Dan kali ini aku mengulangi rasa itu dalam perjalanan napak tilasku . Bukan sentimentil , aku hanya tak ingin melupakan seseorang yang dengan keyakinan penuh menyemangati aku untuk berdiri tegak dan kembali melangkah . Memompa keyakinanku dan memberiku semangat untuk kuat dan tak menyerah pada keadaan . Orang yang begitu berarti bagiku , orang besar yang menularkan semangat jiwa besarnya padaku , mengulurkan tangan dan memberikan pundak sebagai tempat aku bersandar. itu setahun lalu saat dengan sangat berat aku menghadapi kenyataan bahwa begitu rapuh dasar yang menghubungkan aku dengannya, serapuh lapisan es disungai hanggang saat musim dingin tiba. Semua terjadi begitu cepat, melambung dan terhempas seketika , pecah dan meninggalkan lubang dingin dan beku .Ya...setahun lalu aku kesini, di tanggal yang sama namun rasanya sungguh berbeda dengan kali ini ....

Menginjakkan kaki kembali, bukan dalam rutinitas tetapi kali ini adalah waktu aku merenung . Memanjakan angan tentang selaput rasa yang pernah ada, tipis dan rapuh terkoyak meninggalkan luka pedih yang belum mampu kuhapus . Aku kesini hanya menuruti keinginan hati , aku ingin mengingatmu ...mengingat semua tentangmu , mengingat betapa tipis untaian mimpi yang kita sulam bersama , dan akhirnya terkoyak saat kita membuka mata dan mendapati kenyataan bahwa impian kita tak mungkin dapat menjadi nyata . Akan ada terlalu banyak yang terluka, akan ada terlalu banyak airmata bila kita tetap merenda mimpi kita dan membawanya kealam nyata. Meski melupakan impian yang kita renda berdua adalah sama saja melukai hati kita berdua . Tapi bukankah itu lebih baik , daripada kita melukai mereka ? Cinta kadang terasa pahit ....kuseka sesuatu yang mengalir hangat membasahi pipi ku . Kutarik nafas dalam, ingin rasanya kuteriakkan bahwa aku membutuhkanmu ...tapi aku tahu itu akan sia sia . Inilah cinta yang kita ungkapkan dengan cara yang berbeda ...hanya kita yang tahu mengapa , biarlah cinta ini menjadi rasa yang tersimpan dalam dihati kita tanpa melukai siapapun juga ...kecuali kita berdua...

[caption caption="pic source :www.taawundakwah.com"]

[/caption]

 Terpaan angin dingin masih tak mampu mengalahkan kebekuan hatiku saat ini, aku melangkah menatap sekelompok manusia yang bergerombol. Mataku mencari cari , sementara anganku bergemuruh antara masa lalu dan masa kini . Bagian masa laluku mencari sosok bayang mu, dan bagian masa kini ku mendapati sesosok tubuh yang lain , dan aku sadar itu bukan kamu . Cermin antara harapan dan kenyataan yang sangat berbeda , dan aku menarik nafas kecewa . Seulas senyum mengembang, dengan gesit mengambil bagasi dari tanganku dan dengan langkah bergegas menuju halaman parkir. Dan aku mengikuti langkahnya tanpa sepatah kata .

"Apakah anda ingin mengunjungi sebuah tempat atau langsung ke kota Daegu Nyonya ? " Pertanyaan itu menyadarkanku .

"Langsung saja Kim , aku ingin makan kimchi jigae di rest area saja " Jawabku lelah 

" Baiklah , Nyonya ..." Jawabnya sambil mulai tancap gas meluncur menyusuri jalanan kota yang lengang , dan sangat berbeda dari kota asalku Jakarta. Sepanjang perjalanan mataku nanar melihat kiri dan kanan . Begitu pula pikiranku, terasa kalut dan bercampur aduk antara kerinduan, kekecewaan, dan juga cinta . Cinta yang berbeda , cinta yang hanya mampu saling menjaga, cinta yang tak mengijinkan kita saling bersama ....ahhh , sungguh perih , kenapa cinta ini harus ada? 

---000---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun