Mohon tunggu...
Annie Moengiel
Annie Moengiel Mohon Tunggu... Seniman - Perempuan biasa saja

Just an ordinary woman who like an extraordinary thing ...:)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Jokowi, Susi Pujiastuti dan Spirit Hebat Indonesia

28 Oktober 2014   01:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1414410282124690281

[caption id="attachment_369776" align="aligncenter" width="350" caption="Image source : http://www.mypangandaran.com/artikel/list/sosok-dan-profil.html"][/caption]

Perhelatan besar demokrasi baru usai dengan pesta rakyat yang sangat spektakuler , semua orang bersuka cita . Meski pastinya ada beberapa orang juga yang sinis ngedumel ....itu sudah lumrah dan biasa .Karena tak bisa dipungkiri kalau pesta demokrasi yang dihelat bangsa ini berakhir dengan skor  53 % dan 47 % . Artinya masih ada kira kira 47 % dari rakyat bangsa ini yang akan bertindak sebagai kritikus ....semoga kritiknya membangun , nggak cuma sekejar caci maki kaya yang kelihatan di sos med selama ini ..

Bagaimanapun 47% pemilih yang belum sepaham ini toh tetap anak bangsa ini juga , yang harus dirangkul dan diyakinkan bahwa pemimpin yang dipilih oleh mayoritas rakyat adalah pemimpin yang tepat , amanah dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak . Butuh waktu untuk meyakinkan karena ini perlu pembuktian . Tidak bisa sekedar janji , apalagi oleh kami para pendukungnya ....

Secara pribadi saya menyadari , tak mudah memimpin bangsa sebesar dan sekaya Indonesia ini . Dan tentunya  menjadi pemimpin harus lah bisa merangkul semua pihak ...bahkan tak jarang perlu merunduk untuk bisa memengankan pertarungan , saya lihat itulah yang sedang dilakukan beliau . Satu menit saat usai pelantikan saya mengucapkan ucapan selamat kepada beliau dalam pesan pendek " Selamat bertugas Bapak Presiden , Ekspektasi besar adalah tanggung jawab besar yang harus bapak emban ...."

20 Oktober 2014 , tercatat dalam sejarah  Indonesia memiliki pemimpin baru yang begitu di elu elukan masyarakat ....Bangga ...itu yang saya rasakan  . Dan tibalah Presiden kita memilih kabinet yang akan membantu beliau dalam menjalankan program kerjanya . Hari pertama , sudah banyak orang pintar yang berkomentar ....kenapa lama ? kenapa belum ? Kenapa ini , kenapa itu ...? Haduuuuuuh .....

Bukankan penunjukan Menteri adalah murni hak prerogratif presiden ? Dan sesuai aturan , beliau memilik waktu 14 hari paska dilantik untuk menunjuk kabinetnya ....kok ini didorong dorong gitu sih ..? itu yang terlintas di pikiran saya saat itu , begitu pula saat beliau menggunakan KPK dan PPATK untuk melakukan cross checking kandidat ...ramai lagi komentator ....Oalah ....negeri cicit cuit ....:(

Dan sampai kemarin saat beliau mengumumkan jajaran kabinet nya pun langsung disambut dengan berbagai komentar , mulai dari komentator profesional sampai komentator cicit cuit ala sos med yang merujuk pada artikel2 di media ....Rame bangeut . Memang tak bisa dipungkiri , sesaat setelah pengumuman kabinet , saya agak berkerut kening ....ada satu menteri yang saya harap ada tapi ternyata tidak ada disana , yaitu Menteri ekonomi kreatif ....tapi nantilah dibahasnya , toh sudah pasti nggak ada ...

Kali ini saya ingin membahas sosok sosok fresh yang ada di Kabinet Kerja 2014-2019 yang baru diumumkan dan dilantik . Nggak semuanya , saya hanya tertarik pada sosok fenomenal Susi Pujiastuti yang baru saja di dapuk sang Presiden untuk membantu beliau sebagai menteri kelautan . Karena paska diumumkan para komentator langsung mencari cari sisi negatifnya .....

Susi Pujiastuti dimata saya adalah sosok luar biasa . Saya bukan penggemar beliau , tetapi saya angkat topi untuk hal hal yang beliau lakukan . Latar belakang pendidikan formal yang hanya tamat SMP sama seperti saya  , bukan halangan bagi seorang Susi Pujiastuti untuk membuktikan kepada banyak pihak bahwa beliau mampu bekerja . Susi Pujiastuti adalah sosok cermin bagi orang2 yang kurang beruntung untuk bisa mendapatkan gelar akademis , namun tidak mengenal batas untuk menimba ilmu . Ilmu  tidak hanya diperoleh dibangku sekolah dan di nasbihkan dalam selembar Ijazah .... karena ilmu yang sesungguhnya ada di kehidupan yang kita jalani ....Bekerja sambil belajar itulah yang kami lakukan .Saya menulis ini karena saya merasa senasib dan pernah mengalami apa yang dialami mbak  Susi Pujiastuti saat ini , meski untuk kapasitas ecek ecek ...., Tapi sumpah ..." Sakitnya tuh disini ..."

Melihat reaksi publik saya jadi  heran dengan komentar bernada bullying di social media tentang menteri tamatan SMP ....So what gitu lho .....???! Meski hanya tamat SMP , beliau sudah membuktikan mampu mengelola bisnis dengan baik dan bertanggung jawab ...membawahi dan memanage orang orang pintar dan lulusan universitas di perusahaan beliau ...Seharusnya mereka yang membully itu malu sama ijazahnya ....toh mereka belum terbukti lebih tangguh dari seorang Susi Pujiastuti yang hanya tamat SMP itu ....Prinsip  saya (dan mungkin kalau mbak Susi baca ini  setuju )...Saya sadar ,kalau saya bukan orang berpendidikan tinggi , jadi pasti sulit untuk melamar pekerjaan sesuai yang saya inginkan , jadi saya harus bisa menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri , kalau mungkin harus dapat dikembangkan untuk memberi lapangan pekerjaan bagi orang lain . Sehingga saya bisa mempekerjakan orang orang pintar untuk mengembangkan usaha saya ....Aish kok jadi saya yang curhat ...hihi

Kembali ke sosok Susi Pujiastuti ....Jangan lihat ijazahnya , mari beri kesempatan beliau untuk mengimplementasikan pengalaman hidupnya , strategi dan management bisnisnya dalam memberikan sumbang sih nya bagi kebangkitan ekonomi Indonesia pada sektor maritim ...Semoga beliau bisa membuktikan pada para pembully nya , bahwa beliau adalah anak bangsa yang patut dibanggakan . Soal Rokok dan Tatto ...Its absolutely her privacy ....

Untuk Pak Jokowi , terima kasih anda melihat  dari kacamata berbeda . Pintar dan Smart tidak terpaku hanya pada selembar Ijazah ...anda memberi ruang untuk kami kami yang ingin bersumbangsih meski kami hanya berijazah minim ... Untuk Bu Susi ...Selamat bekerja . Dan untuk yang membaca artikel ini , mohon dimaklumi tata bahasa dan keterbatasan saya dalam memaparkan opini ini ...

Salam dari pojok Moengiel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun