Mohon tunggu...
Abu Ibrahim
Abu Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

So many people who love you. Don't focus on the people who don't. My Team Ny. Nur Vita With Ibrahim, Aryn dan Kahfi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sulitnya Menghindari Rasa "Takut" Saat Menunggu Persalinan di Akhir Ramadan dalam Masa Pandemi Covid-19

5 Mei 2020   17:41 Diperbarui: 5 Mei 2020   17:34 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Klinik (dok.pri)

Kita sudah tahu perjuangan wanita hamil begitu berat, sekarang perjuangan tersebut harus ditambah lagi dengan menghadapi situasi buruk yaitu Pandemi covid-19. Melansir dari situs alodokter.com ibu yang hamil lebih rentan dalam terkena infeksi, karena penurunan sistem kekebalan tubuhnya.

Dua minggu lagi istri saya dijadwalkan untuk persalinan anak kedua, dengan proses operasi caesar. Minggu lalu sempat terjadi keluhan pada kehamilannya namun tidak begitu mengkhawatirkan hanya karena stres kata bu bidan. Barangkali covid-19 menimbulkan resah dan cemas menyelimuti hari-hari dipikirannya. Televisi, media online, sosial media lebih banyak membahas tentang covid-19, berita berseliweran setiap hari.

Sampai hari ini 5 Mei tahun 2020 sebaran covid-19 di Indonesia melalui situs www.covid19.go.id positif terjangkit sebanyak 12.071 orang yang sebelumnya di tanggal 8 bulan April yang  terjangkit virus ini sebanyak 2.956 pasien, 3 kali lipat lebih banyak penyebarannya dari bulan lalu. Ini jelas tidak membuat rasa aman untuk semua apalagi istri saya yang sedang hamil tua.

Tempat Klinik (dok.pri)
Tempat Klinik (dok.pri)

Tempat ibu bidan yang di percaya istri lumayan jauh dari rumah saya, berjarak 17 km melewati beberapa pemeriksaan protokoler Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekarang dibulan Ramadan ini harus 1 kali dalam seminggu untuk kontrol kehamilan sampai menjelang persalinan. Membayangkan 1 minggu sekali melakukan perjalanan di tengah penyebaran virus yang semakin tinggi.

Rumah sakit, Klinik dan tempat berobat masyarakat dimana pun, sedang dihindari oleh siapa saja, kalau pun sakit biasanya meminum obat yang bisa di beli di apotik karena takut tertular di sana. Berita tentang Keluarga pasien positif covid-19 yang tak jujur menyebabkan 53 petugas medis di isolasi di RSUP Sardjito menambah keangkeran rumah sakit menjadi lebih mengerikan untuk dikunjungi.

Lagi-lagi istri saya sebagai ibu hamil harus menghadapi situasi mencekam ketika harus kerumah sakit untuk menjalani persalinan. Lalu bagaimana membuat rasa aman dalam persalinan di tengah pandemi ini sementara pasien positif covid-19 terus bertambah?.

Perjuangan 9 bulan mengandung bukanlah perjuangan yang sebentar bagi seorang ibu, namun perjuangan ditengah pandemi Covid-19 juga bukan hal mudah. Saya percaya kepada istri saya mudah-mudahan kuat dan mampu melawan rasa takut dan cemas dalam situasi ini, saya sebagai suami ikut mendoakan serta ikut melawan keadaan ini dengan izin Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun