Mohon tunggu...
Pojok Kampus
Pojok Kampus Mohon Tunggu... Operator - Pimpinan Redaksi

Halo Kami Dari Pojok kampus, kami akan memberikan berita di sepanjang hari anda jangan lupa follow Account Kami

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup

6 Juni 2023   01:58 Diperbarui: 6 Juni 2023   02:40 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu merupakan suatu mekanisme tranfer kekuasaan politik secara damai dan kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat di dapat melalui pemilu yang adil.

Sistem pemilu di Indonesia sendiri memakai sistem proporsional. Sistem ini merupakan sistem pemilihan dimana rakyat memilih partai politik, tidak langsung memilih calon yang didukung karena calon tersebut ditentukan oleh partai politik. Perhitungan suara ditentukan melalui penjumlahan secara nasional atau provinsi. Masing-masing daerah diberi jatah kursi berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di daerah tersebut. Sistem ini sendiri memiliki 2 bagian yaitu proporsional terbuka dan tertutup.

Apa itu sistem proporsional terbuka dan tertutup, mari simak penjelasannya.

1. Sistem pemilu proporsional terbuka ialah:

Sistem pemilihan umum di mana pemilih mencoblos partai politik ataupun calon bersangkutan. Dalam sistem ini pemilih dapat langsung memilih calon legislatif yang dikehendaki untuk dapat duduk menjadi anggota dewan. Secara singkat, sistem proporsional terbuka adalah sistem coblos caleg.

2. Sistem pemilu proporsional tertutup ialah:

Sistem pemilihan umum di mana pemilih hanya mencoblos nama partai politik tertentu. Kemudian partai yang menentukan nama-nama yang duduk di menjadi anggota dewan. Secara singkat, sistem proporsional tertutup adalah sistem coblos gambar partai.

Sejarah proporsional terbuka dan tertutup dalam pemilu di Indonesia.

Keduanya sudah di terapkan di Indonesia sendiri sejak tahun 1955-2019.

1. Tahun 1955-1999 : Memakai sistem proporsional tertutup.

2. Tahun 2004 : Memakai sistem proporsional terbuka terbatas (berdasarkan No urut).

3. Tahun 2009-2019 : Memakai sistem proporsional terbuka (berdasarkan suara terbanyak).

Kekurangan dan kelebihan memakai sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup

(Sistem pemilu terbuka)

Kekurangan:

1. Ongkos politik tinggi, korupsi, kolusi, sistematis.

2. Kontestasi politik jadi liar dan liberal.

3. Tidak ada standar kualifikasi pencalonan.

4. Parpol minim gagasan, terjadi deparpolisasi.

Kelebihan:

1. Legitimasi kuat, calon lebih dekat pemilih.

2. Menghapus nepotisme.

3. Legitimasi kuat.

4. Menguatkan sistem di DPR

(Sistem pemilu tertutup)

Kekurangan:

1. Mengandalkan oligarki dan nepotisme.

2. Tidak ada kedekatan calon dengan pemilih.

3. Calon kurang aspiratif.

4. Pendidikan politik berkurang.

Kelebihan:

1. Menekan politik uang dan korupsi politik.

2. Parpol sebagai kekuatan gagasan.

3. Menguatkan tanggungjawab parpol.

4. Mudah menilai kinerja parpol.

Demikian penjelasan tentang pengertian dan perbedaan sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup beserta sejarahnya. Semoga bermanfaat!

Sumber: 

Buku Sejarah Pemilu dan Parpol, Penulis: Evans, Kevin Raymond, Penerbit: Arise Consultancies 2003.,

Reporter:

Muhammad Azzam Fawwaz

Editor/Layout:

Eka Firmansyah Putra 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun