Mohon tunggu...
Imam Dairoby
Imam Dairoby Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang karyawan swasta yang sedang mencoba menjadi penulis. Kunjungi blog ku di http://pojokidm.blogspot.com/ dan toko buku online ku di http://tokobukuakasia.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintihan Kayu Merbau

7 Agustus 2012   01:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


( Episode Perusak Alam, Papua Medio 2002-2009 )

Kau datang padaku Lagi
Membawa kesombongan
Kau merasa sebagai pengausa segalanya
Tiada yang menolak
Sebab kau adalah khalifah dunia
Deruman mesin
Memecah hening
Menebarkan ancaman
kau sobek kulit ibu kami
Kau robohkan satu persatu saudara-saudar kami
Kini
Kau datang padaku
Terbahak dengan kilatan taring
Tawa kemenangan bergulir
Seperti gemerincing pundi-pundi
Yang mengalir memenuhi seluruh saku mu
Deruman itu
Merobek kuliku
Mengoyakkan jantungku
Aku terkulai
Tak berdaya
Hanya sebatas dentuman keras
Yang menghujam di kulit ibu
Tak tau kah kau
Seiring dentuman terdengar
Sejuta doa terdengar
Untuk para perusak
Untuk para perambah
Cacian dan makian dari penghuni Nirwana
Bagi mu para perusak
Akan meluluh lantakkan kehidupan
Bencana terus membayang
Sampai kau tersadar
Tak ada yang bisa kau lakukan
Selain Sesal
Karena Ibu murka
Memberikan sejuta bencana
Akibat latahnya dirimu hai durjana
Merusak dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun