Lama tidak menulis di kompasiana. Akhirnya muncul juga rasa kangennya kepada teman-teman di kompasiana. Karena kangen itulah akhirnya tulisan ini bisa tercipta. Kalau dari judulnya mungkin sudah ada yang nebak ya, wah ini pasti makanan orang ndeso ya. Emang benar sih itu makanan ndeso. plus...makanan ini mengandung candu. kenapa? karena makanan ini akan membuat anda ketagihan. [caption id="attachment_289787" align="aligncenter" width="576" caption="singkong"][/caption] Ya nasi singkong akan membuat anda ketagihan dan selalu kelaparan. Apa itu nasi singkong? Kalau anda orang bali yang masa kecilnya di desa, maka anda pasti tidak asing dengan nasi singkong. Nasi singkong adalah nasi yang terbuat dari singkong (dari namanya sudah jelas ya hehe). Tidak 100 persen singkong, tetapi dicampur dengan beras juga. Rasanya bagaimana? Ya rasanya yang jelas kombinasi antara singkong dan beras. Akan lebih beruntung lagi jika singkong yang dipakai adalah singkong yang empuk. Bagaimana ceritanya saya kok menulis tentang nasi singkong? Jadi begini...sejak mendengar bahwa harga beras mahal dan harga gas juga melonjak naik...saya jadi berfikir...bagaimana caranya supaya dalam pemenuhan kebutuhan perut bisa dihemat sedikit tanpa harus menghilangkan kenikmatan. Akhirnya otak saya berputar dan teringat lah saya bahwa waktu kecil di desa  saya sangat tidak suka dengan yang namanya dengan nasi singkong. Kemudian sekarang saya sering sekali melewati pasar telo. Sedulur jogja pasti tahu pasar telo itu dimana. Akhirnya tercetuslah ide untuk membeli singkong dan meminta ibu saya untuk memasak nasi singkong. Siapa tahu saya suka kan...hehe. Belilah saya singkong dengan nitip pada adik saya 2 kg dengan harga 2000 rupiah per kg. Jadinya 4000 totalnya ya. Keesokan paginya...jadilah nasi singkong yang dimasak oleh ibu saya. Maknyus...ternyata saya suka dengan nasi singkong tersebut. Plus...waktu itu ibu saya juga buat sambal kacang sebagai "temannya" nasi singkong. Makannya jadi nambah. Kemudian fakta yang terjadi adalah, bukannya nambah hemat...ternyata nambah boros. Karena semua anggota keluarga suka dengan nasi singkong. Itung-itung bernostalgia dengan kehidupan di desa dulu. Jadi...kalau biasanya waktu masak nasi biasa jarang yang nambah porsi, ketika ada nasi singkong, bisa namha 2 kali, maka mau tidak mau sehari bisa 2 kali masak. Belum lagi...Kemudian keesokan harinya lagi ibu saya buat sambal serai. Wah wah...sambal ini ini semakin menggoda nafsu makan. Enaknya tidak kalah dengan sambal kacang. Jujur...kalau urusan sambal...ibu saya emang jagonya hehe...(versi saya) Bahkan hari ini juga nasi singkong ready di rumah, tapi dah habis, saya yang ngabisin. Mau tahu bagaimana buatnya? [caption id="attachment_289788" align="aligncenter" width="576" caption="singkong dirajang"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H