Pertentangan konser Ladi Gaga boleh tidaknya masuk ke Indonesia, tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat bawah. Realita kehidupan masyarakat yang tidak suka musik-musik barat tidak membawa pengaruh terhadap konser Ladi Gaga. Masyarakat lebih memilih melihat dan mendengarkan dangdut koplo melalui pertunjukan langsung atau bahkan hanya melihat dari videonya.
Dangdut bagi masyarakat sudah mendarah daging, karena musik dangdut merupakan musik asli Indonesia. Getar jiwa dan hati ketika mendengar alunan dangdut membuat tubuh tidak akan kuat menahan goyangan meskipun hanya mendengar atau menonton di kaset saja. Irama dangdut koplo yang terdengar rancak sangat enak diperdengarkan bagi kalangan pecinta musik koplo. Lirik yang diperdendangkan musik dangdut lebih merakyat dan masuk dalam satu kesatuan jiwa.
Di dalam pertunjukan dangdut penantian sang biduan cantik dan seksi di nanti penggemar musik ini. Melekatnya biduan seksi di musik dangdut berjalan secara alamiah, musik dangdut tanpa biduan yang cantik dan seksi kurang menggigit untuk dilihat. Goyangan seorang biduan merupakan bumbu manis musik asli Indonesia ini. Tubuh seksi dan molek seorang biduan menjadi penggugah adrenalin jiwa seorang laki-laki
Banyak kalangan menentang berdirinya biduan seksi dengan goyangnya di panggung-panggung hiburan, tapi ini tidak lah mudah diterima masyarakat. Goyang ngebor Inul dan Dewi persik mungkin sudah di Black List, tapi diluar sana musik dengan goyangan lebih maut masih menggoda. Masyarakat lebih menantikan musik dangdut yang bercampur goyangan bidunan seksi sebagai satu instrumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H