Rusunami dengan Uang Muka nol Rupiah sudah mulai dibangun dan tahun depan mungkin sudah mulai dihuni. Hal ini merupakan pelaksanaan janji politik Gubernur Anis Baswedan.Â
Menurut berita, tanah yang digunakan untuk membangun rusunami tersebut adalah tanah milik Pemda DKI, dengan demikian maka sebelum rusunami kelak diserahkan kepada masing-maisng penghuni (dan pemilik unit rumah) harus ada pelepasan hak tanah dari Pemda dan pemecahan hak menjadi sejumlah hunian dalam rusunami tersebut.Â
Setiap unit rumah susun mempunyai hak atas tanah dimana bangunan rumah susun tersebut berdiri dengan luasan proporsional unit rumah tersebut terhadap luas bangunan secara keseluruhan, tetapi tidak bisa ditunjukkan mana luasan tanah yang terkait tersebut.
Pemerintah DKI juga sudah menyusun kriteria calon penghuni yang bisa  mendapatkan kesempatan untuk membeli rusun tersebut. Kriteria eligibilitas tersebut antara lain bersatatus menikah, belum mempunyai rumah dan sudah menjadi penduduk DKI sekurang-kurangnya 5 tahun, mempunyai penghasilan antara Rp4 -- Rp7 juta per bulan.Â
Belum diketahui apakah pihak Bank DKI sebagai lembaga yang ditunjuk menjadi pemberi kredit terlibat dalam penetapan kriteria eligibilitas tersebut. Bagi dunia perbankan, dari calon nasabah yang terpenting adalah kredibilitas nasabah yang bisa diharapkan kepastian pengembalian pinjamannya. Oleh karena itu penting bagi Bank DKI untuk mengetahui apakah calon penghuni rusunami tersebut tidak pernah bermasalah dengan perbankan dan berpenghasilan tetap yang cukup untuk membayar angsuran bulanannya.Â
Disebutkan pula bahwa Uang Muka Rusunami Samawa bukan gratis, tetapi merupakan pinjaman dari bank sebesar 20% dari Nilai Unit Rusun tersebut. Belum disebutkan berapa bunga dikenakan atas pinjaman uang muka tersebut, kapan pengembalian Uang Muka tersebut harus mulai dilakukan dan sampai berapa lama sehingga besaran angsuran pinjaman uang muka dapat ditetapkan.Â
Dengan demikian, dimulai pada waktu tertentu, penghuni Rusunami Samawa harus membayar dua angsuran yaitu angsuran pembelian unit rusun yang dihuni dan angsuran uang muka pembelian tersebut.Â
Dengan beban dua angsuran dan beban tagihan air dan listrik serta pemeliharaan rusun, mungkin pendapatan sebesar Rp4 juta per bulan tidak menyisakan uang yang cukup untuk hidup sehari-hari. Dalam hal ini, keterlibatan Bank pemberi kredit dalam penyeleksian calon penghuni / pembeli unit rumah susun sangat diperlukan untuk menilai credibilitas calon penghuni.Â
Pemindahan Hak Hunian
Mendapatkan hak untuk membeli rusunami yang disiapkan oleh Pemda DKI ini adalah sesuatu yang istimewa karena hanya sebagian kecil saja dari penduduk DKI yang mendapatkan hak tersebut. Disebutkan pada peresmian pembangunan rusunami kemarin bahwa unit rusunami yang telah dibeli tidak boleh dipindah tangankan.Â
Hal tersebut penting untuk ditegaskan dan diawasi secara ketat karena bahkan sejak awal terpilihnya calon penghuni, godaan untuk pemindah tanganan unit rusunami tersebut sudah akan muncul. Bisa dibayangkan, calon penghuni yang tidak bermodal sedikitpun asalkan ditetapkan memenuhi syarat dan berhak mendapatkan unit rusunami bisa memperoleh keuntungan tidak sedikit dari peminat yang tidak berhak untuk memindah hak tersebut dibawah tangan.Â