Masyarakat petani kini dimanjakan dengan sejumlah kecanggihan sarana dan produksi pertanian, terutama mereka yang fokus pada komoditi gabah atau padi dengan berbagai varitasnya.
Memasuki musim tanam, petani mulai mengerap sawah mereka. Setelah bibit disemai dan siap untuk ditanam. Tentu, diawali dengan pengarapan pengolahan tanah terlebih dahulu.
Setalah masa tanam, petani kerap menggunakan sejumlah pestisida guna memastikan tanaman padi lebih baik berkembang.
Pada masa ini, muncul permasalahan yang terkadang tanpa disadari petani. Yakni penggunaan pestisida secara berlebihan.
Niat untuk menyuburkan tanaman dan membuat hasil panen meningkat, malah justru menjadi bumerang. Lantaran, gabah yang dihasilkan terkesan dipaksakan.
Akhirnya, membuat kualitas beras anjlok walau masih memiliki nilai jual. Parahnya, beras hasil rangsangan pestisida berlebihan bisa membahayakan konsumen pada saat mengkonsumsi beras dimaksud.
Ketua Kelompok Tani Andalan Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, ProvinsiAceh, Ibrahim menyebut, berlebihnya penggunaan pestisida berdampak buruk pada kualitas beras.
Karenanya, Bram--sapaan Ibrahim,menyarankan petani dibdaerah itu untuk lebih memahami tata cara penggunaan pestisida.
Terlebih, jelang panen menggunakan fungisida jenis tertentu yang merangsang batang dan bulir padi terlihat semakin berisi dan mempercepat masa panen.