Melihat kondisi demikian, Dimas optimis jumlah penabung kian bertambah pada medio April 2020.
Sedangkan, kondisi stagnan terjadi pada pegadaian barang berharga, yang tidak ada lonjakan meski masyarakat harus menjalani masa social distancing atau psycal distancing hingga 29 Mei mendatang.
"Berdiam di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah bagi masyarakat, telah berlangsung dua pekan lalu. Tapi kondisi keuangan masih stabil," ujarnya.
Hal itu, terlihat dari sedikitnya persentase nasabah yang jatuh tempo atau tiba masanya untuk melakukan pelunasan barang gadai.
Sekitar 3-4 persen saja, nasabah yang mengajukan restrukturisasi masa jatuh tempo. Sisanya mampu melunasi pinjaman atas barang gadai yang telah jatuh tempo.
"Kita harap kondisi pandemi ini cepat membaik sedia kala. Ekonomi terus berputar dan masyarakat tidak lagi khawatir atas virus Corona ini," imbuh Dimas Pramana.