Kabar duka menyelimuti masyarakat Aceh Taminag dan sekitarnya. Politisi senior sekaligus tokoh masyarakat setempat, H. Asnawi Ali (67), tutup usia di ruang rawat inap Ie Mawoe, RSUD Langsa, sekira pukul 05.10 WIB, Jum'at (20/12/2019).
Ayah kandung Anggota DPRA Fraksi PAN, Asrizal H Asnawi itu, sempat menjalani perawat medis sejak Kamis malam.
Almarhum dikebumikan di pemakaman umum Desa Paya Ketenggar, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang.
Sejumlah pihak tampak melayat. Dua anggota DPR Aceh, sejawat Asrizal H Asnawi dari Dapil Langsa dan Tamiang, turut hadir.
Meraka adalah Syamsuri (NasDem) dan Muhammad Rizki (Golkar). Kemudian, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto juga tambak berkabung di rumah duka.
Selain, Teuku Helmi Mirza selaku Ketua Komisi IV DPRK Langsa. Ada pula, Syamsul Bahri, politisi PA Kota Langsa yang juga wakil ketua Komisi II DPRK Langsa.
Lainnya, Zulfahmi dan Ferizal Amri, keduanya anggota komisi IV DPRK Langsa. Ditambah, Asisiten III Pemkab Aceh Tamiang, Adi Darma dan Kepala Bappeda setempat.
Mantan bendahara PAN Aceh Tamiang itu, menderita sakit yang cukup lama. Gagal ginjal yang menggerogoti kesehatannya membuat H Asnawi Ali berulang kali harus mendapat perawatan medis.
Tokoh pemekaran kemukiman Gunung Masjid Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang ini, meninggalkan seorang istri Hj Siti Nurlela dan tujuh putra-putri.
Semasa hidup, almarhum kerap membantu kaum 'papa'. Tidak sedikit pula petani di daerahnya yang bergantung dari usaha kilang padi Budi Rahayu yang dimiliki H Asnawi Ali.
Selain, lewat tangan dinginnya, mejadi pelopor pembangunan Masjid di Paya Ketenggar Kecamatan Manyak Payed.
Semasa menjabat anggota DPRK Aceh Tamiang periode 2004-2009 dari Fraksi PAN. Almarhum berjuang keras menaikan honorium imam desa.
Meski didera sakit dan tak lagi banyak beraktivitas di luar rumah, H Asnawi tetap memgkonsumsi beragam isu politik dan kemasalahatan umat yang terjadi.
Bincang terkait kondisi politik kekinian, seperti minum obat bagi almarhum. Kondisi kesehatannya langsung membaik bila bercerita tentang politik.
Pernah suatu ketika, semasa Pemilu 2019. Dimana, putra sulungnya, Asrizal H Asnawi kembali maju sebagai Caleg DPRA untuk kali kedua.
H. Asnawi tampak serius bekerja di belakang layar. Tak diharukan sakit yang mendera. Almarhum fokus pada kerja politik tersebut.
"Bagaimana progres di lapangan. Dapat satu kursi DPRA untuk PAN," tanya almarhum kepada penulis masa itu.
Pertanyaan itu, menyirat begitu antusiasnya H Asnawi agar keterwakilan PAN dari dapil 7 Aceh (Langsa dan Aceh Tamiang) tetap ada di periode 2019-2024.
Baginya, siapa saja boleh terpilih asal dari kalangan Caleg PAN. Meski incumbent adalah putra sulungnya.
Kini, sosok bersahaja itu telah tiada. H Asnawi Ali meninggalkan sejuta kenangan bagi semua yang pernah berinteraksi dengan beliau.
"Kami mewakili keluarga, mohon diperbanyak maaf, apabila semasa hidup orangtua kami terdapat khilaf dan salah dalam bergaul," sebut Hajarul Aswat, putra ketiga almarhum, Jum'at pagi, usai pemakaman.
