Hidup memang pilihan. Seperti siang dan malam. Perbedaan kerap ada dan lazim sepertinya.
Begitu sepintas tentang hasrat Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang telah menandatangani MoU pengadaan pesawat jenis N219, pabrikan PT Dirgantara Indonesia.
Menurut Nova, angkuatan udara di Aceh membutuhkan pesawat jenis tersebut, guna menjangkau seluruh wilayah berpenduduk lebih empat juta jiwa itu.
Namun, hal timpang terjadi di strata paling bawah masyarakat Aceh. Petani berharap adanya bantuan alat pertanian dari pemerintah.
Ucok Hasibuan, petani asal Desa Paya Ketenggar Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, misalnya.
Dia berharap pemerintah dapat membantu mesin pemanan padi atau Combine Halvester, jelang masuknya musim panen dua bulan mendatang.
Baginya dan sejumlah petani lain. Hanya dalam mimpi bisa menjajakan kaki di runway pesawat terbang.
Kesehariannya, bergelut dengan ladang dan sawah. Inilah yang menjadi mata pencahariannya selama ini.
"Pak Gubernur, Bupati dan Anggota Dewan. Tolong bantu petani dengan menyediakan mesin pemotong padi dan traktor," ungkap Ucok, Rabu 11 Desember 2019.
Menurut dia, selama ini kebutuhan mesin pemotong padi tidak tersedia dengan baik. Bahkan, kerap dipasok dari luar daerah dan Sumatra Utara.
Hal itu, membuat biaya panen semakin meninggi. Terlebih pekerjanya bukan orang lokal, yang selama ini susah mendapat lapangan pekerjaan.