Pulau Aceh. Begitu nama salah satu kecamatan terluar dari Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Wilayah ini merupakan pusat administrasi tingkat III, dibagian paling barat Indonesia.
Kecamatan Pulau Aceh, terdapat sejumlah pulau kecil lainnya. Namun, hanya dua pulau yang berpenghuni. Yakni, pulau nasi dan pulau Breueh.
Akses menuju kedua pulau itu, hanya lewat jalur laut. Terdapat dua jalur atau lokasi penyeberangan berbeda dari Banda Aceh. Jika hendak ke pulau nasi. Kita akan menumpang KMP Papuyu. Kapal penyeberangan berjenis Roro (Roll on-Roll off), dari pelabuhan Ulee Lheue menuju dermaga Lamteng, pulau nasi.
Kemudian, tujuan pulau Breueh dari Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Lampulo. Sejumlah kapal nelayan siap menghantar kita menuju pulau itu.
Di pulau nasi terdapat beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Seperti; pantai Nipah, pantai Dadeup, pantai Ujong Lhok Reudep, pantai Ujong Batee Gla di Desa Alue Riyeung. Serta adapula pantai Ujong Kareng Teungoh di Desa Pasi Janeng, sebagai lokasi menikmati tenggelamnya matahari (Sunset).Â
Pesona alamnya, membuat kita takjub dan tak ingin cepat pergi meninggalkan gugusan pulau-pulau di sana. Tak ayal, sejumlah wisatawan menyebutnya 'Raja Ampat Aceh'.
Sebagai daerah kepulauan. Mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan. Berbagai jenis hasil laut, seperti cumi-cumi, gurita, ikan tongkol, tuna dan lobster acap menjadi komoditas perdagangan. Baik skala lokal, nasional dan internasional. Selain hasil laut, warga setempat juga bercocok tanam produk pertanian dan perkebunan.
Kiranya, daerah kepulauan itu begitu merayu kita. Potensi alamnya luar biasa. Sehingga, dibutuhkan kerjasama para pihak untuk mendukung pengembangan kawasan itu. Iklim investasi masih belum begitu bergeliat di sana.