Salah satu semboyan yang paling terkenal di Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika. Semboyan yang terdapat dalam Pancasila ini menjadi salah satu ikon persatuan di Indonesia. Seolah, semboyan ini menjadi benteng yang sangat penting untuk menjaga kebersamaan di tengah Indonesia yang begitu majemuk dengan banyaknya suku dan rasa yang berbeda.
Namun, sayangnya, di zaman yang sudah semakin modern dan kuatnya arus globalisasi yang menghantam Indonesia, pemahaman mengenai makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia juga ikut memudar. Jika disimak secara mendalam, Bhineka Tunggal Ika seolah hanya tinggal semboyan yang menggema di penjuru negeri namun masuk hingga sanubari.
Cukup banyak generasi muda yang tidak lagi paham mengenai prinsip dan juga makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia. Akibatnya, semangat persatuan yang diutarakan hanya seperti pemanis saja dan rawan disusupi dengan agenda kelompok tertentu.
Secara singkat, persatuan yang kini terbangun seolah menjadi tindakan pembenaran keinginan yang dipaksakan dari suatu kelompok dan bukan tujuan utama dari bangsa. Lantas, apa arti makna pada setiap sila pada pancasila dan lambangnya beserta makna dari semboyan Bhineka Tunggal Ika bagi negara ini? Simak beberapa ulasannya di bawah ini.
Makna Pada Setiap Sila Pancasila
1. Sila Kesatu
Pada Pancasila dan lambangnya, sila ke satu dilambangkan dengan gambar bintang yang terang dengan latar belakang warna hitam. Simbol ini melambangkan sebagai cahaya rohani bagi seluruh umat manusia yang dipancarkan oleh Tuhan Semesta Alam.
Hal ini tentunya sesuai dengan bunyi sila kesatu,yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Warna hitam yang menjadi latar dari satu bintang yang terang tersebut merupakan gambaran dari alam dunia. Dimana atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan sumber segala hal yang ada di dunia.
Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ke-4, lambang sila kesatu berbentuk bintang ini juga diartikan sebagai suatu cahaya yang menerangi dasar negara yang lima,sifat negara yang lima dan tujuan negara yang lima.
2. Sila Kedua
Sila kedua memiliki bunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila kedua ini memiliki simbol berupa mata rantai emas yang berbentuk lingkaran dan persegi yang saling berkaitan.
Mata rantai yang dengan bentuk persegi atau segi empat merupakan lambang dari laki-laki, sementara untuk mata rantai dengan bentuk bulat memiliki makna perempuan. Dimana kedua mata rantai tersebut baik persegi maupun bulat saling berkaitan yang memiliki makna sebagai keterkaitan hubungan manusia satu sama lain yang saling membutuhkan.
Tidak ada yang lebih penting antara laki-laki maupun perempuan. Keduanya saling membutuhkan dan harus bersatu padu untuk bisa menjadi kuat ibarat rantai tersebut.
Dengan kata lain, dalam Pancasila dan lambangnya diartikan sebagai hubungan antar individu di masyarakat yang dilakukan secara adil dan beradab, sehingga secara keseluruhan menghasilkan sebuah hubungan yang lebih kuat dan saling menguatkan.