Terlepas NM itu benar atau tidak sebagai pekerja seks, setidaknya awak media tidak melakukan pemberitaan yang cenderung menghakimi, memojokan dan mengekspose seksualitas NM, baik berupa tulisan ataupun pemilihan foto yang cenderung vulgar. Dan tidak melakukan pemberitaan yang menggiring pembaca melakukan penghakiman sebelum persidangan.
Â
Referensi :
Bungin, Burhan. 2015, Konstruksi sosial media massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Bungin, Burhan. 2011. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan DiskursusTeknologi Komunikasi di Masyarakat , Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rachman, Dylan Aprialdo. Wanita Indonesia Sebagai Komoditi Kapitalisme dalam Media Massa Patriarki Di akses pada 12 Desember 2015, dari https://www.academia.edu/7052980/Penggambaran_Wanita_Indonesia_dalam_Media_Massa_Patriarki
Artz, L and Kamalipor, Tahya R. 2003. The Globalization of Corporate Media Hegemoni. State University of New York Press : New York.
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, Analisis Wacana. LKiS. Yogyakarta
Hanazaki, Yasuo. (1998). Pers Terjebak. Terjemahan oleh Danang Kukuh Wardoyo. Institut Studi Arus Informasi. Jakarta
Abrar,Ana Nadhya, Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Volume 7, No.3, Maret 2004
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H