Mohon tunggu...
Poe Three
Poe Three Mohon Tunggu... Arsitek - citizen of the world

Keep Calm and Write It On..

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jelajah Tempat-tempat Jenius, Resensi Buku "Geography of Genius" Karya Eric Weiner, Bagian 1/2

19 Juni 2020   19:45 Diperbarui: 19 Juni 2020   19:43 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : mizanstore

Namun, seperti pemahaman akan sebuah siklus, Cina menyadari bahwa walaupun semua yang naik harus turun, maka yang turun pun akan naik kembali. Sekali lagi, tidak ada yang benar-benar baru.

Florence -- Genius itu Mahal

Florence di masa keemasannya merupakan rumah bagi Leonardo, Michaelanglo, Raphael, Donatello, semua inspirasi nama mutan kura-kura ninja yang kita kenal, dan banyak seniman lainnya. Masa yang kemudian dikenal dengan nama Renaissance (artinya 'kelahiran kembali') ini melahirkan begitu banyak karya seni spektakuler yang kita kenal hingga sekarang.

Florence adalah kota para banker pada masa itu. Rennaisance tidak terlepas dari peranan keluarga Medici (klan bangsawan kaya raya pemilik perusahaan farmasi ternama) di abad 14 yang membuka jalan bagi para seniman. Bisa dibilang, mereka berinvestasi pada seni itu sendiri.

Leonardo Da Vinci salah satu seniman yang menjadi investasi keluarga ini. Tidak diakui oleh ayah kandungnya karena lahir di luar pernikahan menjadikan Leo kecil tidak memiliki privilege untuk mengenyam pendidikan di masa itu. Keluarga Medici kemudian memasukannya ke dalam sebuah Bottega (bengkel seni) yang dikelola oleh Verrochio, yang kemudian menjadi mentor Da Vinci.

Mengapa mereka melakukannya? Mengapa seni? Karena dengan keindahan yang nyata mereka ingin berkontribusi terhadap kota Florence, dan sebagai penghormatan kepada Tuhan. Rennaisance tidak terlepas dari peran gereja sebagai tidak hanya institusi keagamaan namun juga institusi masyarakat. Hal ini menyebabkan seni pada era ini tidak terlepas dari nilai dan simbol gereja yang ditonjolkan. Kesenian yang lahir pada masa ini adalah bentuk usaha manusia untuk mendapatkan pengampunan dan pengakuan dari gereja.

Florence bukanlah kota yang kaya akan sumberdaya alam. Hal ini menjadi pemicu kreativitas masyarakatnya. Faktor-faktor pembatas juga dianggap menjadi alasan manusia harus berpikir dan dengan demikian menjadi  kreatif.

Petualangan Weiner tidak berhenti sampai sini. Part selanjutnya kita akan diajak berwisata ke tempat-tempat jenius lain yaitu Edinburgh - Skotlandia, Kalkuta - India, Wina - Austria, dan Silicon Valley - USA, dan diakhiri dengan 'rumusan' penulis tentang definisi tempat jenius yang menarik untuk dibaca.

Please look forward for the next part =) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun