Mohon tunggu...
Pocut Ghina Shabira
Pocut Ghina Shabira Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi

Traveler. Blogger. Bollywood Lover.

Selanjutnya

Tutup

Film

"A Star Is Born", Ketika Karier Menghancurkan Cinta

9 November 2018   23:26 Diperbarui: 9 November 2018   23:35 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah cinta sejatinya terjadi karena adanya sepasang insan manusia yang memiliki perasaan sayang satu sama lain. Cinta bisa tumbuh kapan dan dimana saja. Tidak ada yang dapat meramal kapan cinta itu akan datang kepada diri seseorang. Begitu juga yang dirasakan oleh Bradley Cooper yang bertemu dengan Lady Gaga di suatu bar. Cinta pada pandangan pertama dirasakan oleh Cooper ketika ia melihat Gaga menunjukkan kebolehan suaranya dengan menyanyikan beberapa lagu ciptaan ia (Gaga) sendiri.

Perlu diketahui bahwa Cooper merupakan seorang musisi tersohor yang karirnya mulai berada di ambang batas dan merupakan seorang pecandu minuman. Ia juga memiliki sifat temperamen dan mengalami gangguan pada pendengarannya serta rasa cemas yang berlebih. Sedangkan Gaga merupakan seorang gadis biasa yang memiliki talenta dan bermimpi dapat menaklukan Hollywood. Cooper pun tertarik untuk mengajak Gaga mewujudkan impiannya menjadi seorang penyanyi terkenal.

Ketika ada event tertentu saat ia memiliki jadwal manggung, Cooper juga mengajak Gaga untuk bernyanyi bersamanya. Sejak saat itu semangat Cooper untuk bermusik bangkit kembali. Pun begitu pula dengan kehidupan asmaranya, kehadiran Gaga memberikan warna baru dalam diri Cooper.

Berkat dukungan Cooper, Gaga berhasil meraih ketenaran. Hal ini tentunya membuat Gaga sangat bahagia karena impiannya sejak kecil bisa terwujud. Di sisi lain, benih-benih cinta yang mulai muncul di antara keduanya pun kian bersemi. Gaga seakan memiliki kehidupan yang sangat sempurna dengan hadirnya Cooper di hidupnya.

Singkat cerita, mereka pun mengikrarkan cinta di bawah tali pernikahan. Rupanya kehidupan mereka tidak seindah yang dibayangkan setelah mereka menikah. Konflik-konflik yang terjadi di antara mereka membuat hubungan mereka renggang. Cooper yang mempunyai rasa cinta yang sangat besar dengan Gaga merasa cemas akan karir yang sedang dirintisnya mengancam keselamatan rumah tangga mereka. Alhasil, Cooper terkadang sering berperilaku tak terkontrol dan seolah mempermalukan sang istri di depan khalayak ramai. 

Hal itu membuat Gaga stres dan tidak tahan dengan sikap sang suami yang sering mabuk-mabukan. Gaga memutuskan untuk memberi jarak kepada Cooper untuk menenangkan diri dan menjauh sesaat darinya.

Beberapa bulan kemudian, Cooper pun akhirnya sembuh. Ia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia pun berusaha untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya dengan Gaga, dan Gaga pun dapat menerima Cooper lagi dengan baik. Namun, suatu saat, sang manajer Gaga merasa bahwa sifat mabuk-mabukan suami dari artisnya ini dapat merusak karir Lady Gaga. Ia pun memutuskan untuk menemui Cooper. 

Ketika pertemuan itu berlangsung, sang manajer mengeluarkan kalimat-kalimat yang sangat menyayat hati Cooper. Cooper merasa seakan ia adalah penghancur kehidupan sang istri dan tidak berguna. Dan seketika setelah pertemuan itu membuat Cooper kembali down. Dengan gelap mata dan tanpa pengetahuan Gaga, Cooper akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Pasca kejadian tersebut, Gaga membatalkan semua kegiatan turnya dan berhenti dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya itu. Kepergian suaminya seolah menjadi tamparan keras baginya bahwa karir bukanlah segala-galanya. Keegoisannya dalam meraih ketenaran telah menghancurkan hidup sekaligus rumah tangganya. Kini, sang suami hanya tinggal nama. Kenangan indah yang pernah dijalin bersama semua abadi dalam ingatan Gaga. Pelajaran hidup yang didapatnya sungguh amat besar.

Film bergenre drama ini merupakan film remake ke-3 dari film sebelumnya yakni pada tahun 1937, 1954, dan 1967 dengan judul serupa. Alur cerita yang penuh gejolak ini membuat siapa saja yang menontonnya merasa terpukau. Peran Lady Gaga sebagai Ally dan Bradley Cooper sebagai Jackson Maine benar-benar memiliki chemistry yang sangat baik. Bahkan film ini diprediksi akan meraih piala Oscar karena kualitasnya yang dapat diterima di hati masyarakat. Semoga saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun