Mohon tunggu...
Kirana Sugiantoro
Kirana Sugiantoro Mohon Tunggu... Akuntan - finance

Kpop music - Harry Potter - Games - Horror stuffs. Hidup seperti anak-anak yang bahagia pada banyak hal kecil di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

KinnPorsche World Tour: Ketika Semua Impian Penggemar Jadi Satu

23 Agustus 2022   08:47 Diperbarui: 23 Agustus 2022   09:03 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Cumulus Band dengan para penggemar yang tampak bagai ratusan bintang (twitter.com/beoncloud_th)

Sudah lebih dari 5 tahun saya memilih serial dan film Thailand sebagai hiburan kala penat, secara otomatis menjadikan Thailand salah satu tempat yang saya ingin kunjungi. Sekian tahun berlalu, belum ada yang berhasil membuat saya nekat mengambil paspor serta tas ransel dan berangkat ke Thailand, padahal Jakarta-Bangkok hanya menghabiskan waktu 3 jam penerbangan. Sampai... saya menonton KinnPorsche the Series.

KinnPorsche the series adalah sebuah serial boys-love yang mengangkat tema keluarga mafia, sesuatu yang belum pernah ada di drama boys-love series Thailand. Tentu dengan perbedaannya, serial ini berhasil menjadi langganan trending worldwide Twitter tiap kali episode baru mereka tayang. Hingga, sebuah serial yang bahkan belum mencapai episode final ini memutuskan untuk melakukan tur dunia. Detik itu juga saya berpikir, saya harus berangkat ke Bangkok dan menonton konser mereka!

Yang saya tidak duga adalah… peminat konser ini jumlahnya luar biasa. Sempat saya berpikir, apa mungkin series baru dengan rumah produksi seumur jagung mampu untuk menjual tiket Impact Arena yang merupakan venue indoor terbesar di Thailand? Faktanya, tulisan SOLD OUT pada semua pilihan tiket membuat saya jadi termenung, apakah ini pembalasan dendam mereka yang tidak bisa menonton konser selama 2 tahun digabungkan dengan antusiasme penggemar serial yang sedang naik daun? Setengah jam setelah huru-hara tiket yang habis, agensi Be on Cloud mengumumkan konser hari kedua di hari Senin tanggal 25 Juli 2022. Bagai diizinkan semesta, keberuntungan berada di pihak kami kala itu. Meskipun tidak berhasil mendapatkan tiket termahal seperti target saya di awal, paling tidak saya dan teman masih mendapatkan dua tiket yang berada di tribun R untuk konser hari Senin.

Posisi duduk saat konser dengan tiket yang saya beli dari teman di area venue (koleksi pribadi)
Posisi duduk saat konser dengan tiket yang saya beli dari teman di area venue (koleksi pribadi)

Saya dan 2 teman lainnya tiba  di Impact Arena pukul 3 sore, padahal konsernya sendiri baru akan dimulai pukul 7. Kami putuskan untuk berkeliling mengumpulkan merchandise gratis dari sesama penggemar, berfoto dengan banner dan standee para aktor, menikmati makanan dan minuman yang menjadikan para aktor sebagai brand ambassador, serta bercakap dengan banyak penggemar lain dalam Bahasa Thailand seadanya. 

Beruntungnya, saya bertemu dengan salah satu teman dari Twitter yang kebetulan menjual tiketnya dengan posisi jauh lebih dekat dari tiket yang saya miliki. Tanpa pikir panjang saya beli dan menjual tiket tribun R kepada teman lain yang belum mendapatkan tiket hari itu. Tiket baru yang saya pegang mendapatkan benefit konser berupa topi, poster dan foto salah satu aktor meskipun benefit utamanya tentu, posisi yang sangat strategis yaitu lurus langsung menghadap panggung dengan jarak yang tidak terlalu jauh. 

Mile Phakphum dan Apo Nattawin berakting secara langsung di atas panggung (twitter.com/beoncloud_th)
Mile Phakphum dan Apo Nattawin berakting secara langsung di atas panggung (twitter.com/beoncloud_th)

Konser dimulai dengan kemunculan 16 pemain KinnPorsche the Series di atas panggung. Terasa surreal ketika melihat aktor kesayangan saya benar-benar berdiri dalam bentuk nyata. Saya benar-benar sudah tidak bisa mendengar suara teriakan saya sendiri, kalah dengan ratusan teman-teman yang antusias. Konser dibuka dengan adegan perkelahian antara Porsche (Apo Nattawin) dengan orang-orang yang mengejar dan berusaha mengejar Kinn (Mile Phakphum) si pimpinan keluarga mafia, awal dari kisah mereka berdua dalam serial. Apo Nattawin mempertontonkan langsung kemampuan bela dirinya, tendangan dan pukulan terlihat mantap di atas panggung. Adegan paling ikonik bisa kami saksikan langsung dengan mata kepala sendiri. 

Sebagai aktor dari karakter utama, keduanya beberapa kali tampil di atas panggung seperti menampilkan A Capella dengan latar bar pinggir pantai, sesuai dengan cita-cita karakter Porsche yang ingin memiliki bar-nya sendiri. Mereka juga menyisipkan skit di mana Apo Nattawin berperan sebagai Zhan Zhao, karakter fiksi dalam kisah klasik The Seven Heroes and Five Gallants, sementara Mile Phakphum menjadi Kera Sakti yang kocak dan membuat terpingkal.

Slot Machine memainkan Free Fall yang merupakan lagu pembuka dalam serial (twitter.com/slotmachinerock)
Slot Machine memainkan Free Fall yang merupakan lagu pembuka dalam serial (twitter.com/slotmachinerock)

Slot Machine, band rock Thailand yang kebetulan menjadi pengisi soundtrack KinnPorsche the Series, juga hadir dan membuat suasana semakin heboh saat intro ikonik dari “Free Fall” bergema di dalam venue. Meskipun lagu yang mereka mainkan berbahasa Thailand, tapi saya dan mungkin banyak teman-teman dari negara lain sudah terlampau sering mendengar secara berulang hingga secara alami mengingat lirik-liriknya dan ikut bernyanyi dengan penuh semangat. 

Selain itu, kehadiran penyanyi ternama Stamp yang tiba-tiba di tengah penampilan Mile Phakphum dan band-nya membuat semua orang berteriak kegirangan. Terlebih lagu yang ia nyanyikan adalah lagu terkenal yang digunakan di banyak serial Thai, “มันคงเป็นความรัก” atau “It Might Be Love”. Saya bagai terlempar Kembali ke masa awal saya mengenal serial Thailand bertahun silam.

Bible Wichapas dan Ta Nannakun tampil sebagai anggota Minor Family (twitter.com/beoncloud_th)
Bible Wichapas dan Ta Nannakun tampil sebagai anggota Minor Family (twitter.com/beoncloud_th)

Bible Wichapas yang berperan sebagai Vegas, anak pertama Minor Family, dan Build Jakapan aktor dari Pete, bodyguard milik Major Family, menampilkan adegan kala Pete dibawa Vegas ke rumah persembunyiannya. Saya yang merupakan fans berat Bible benar-benar terpukau dengan pesonanya secara langsung, apalagi ketika ia melakukan penampilan solo dan penampilan luar biasa “panas” bersama anggota Minor Family lainnya yaitu Ta Nannakun sebagai Macau, adik dari Vegas, dan Ex Piya Vimuktayon yang berperan sebagai Gun, ayah Vegas dan Macau. Memang tidak salah mengidolakannya!

Build Jakapan dan Us Nittitorn tampil super tampan pada penampilan mereka (twitter.com/beoncloud_th)
Build Jakapan dan Us Nittitorn tampil super tampan pada penampilan mereka (twitter.com/beoncloud_th)

Build Jakapan bersama Us Nittitorn menampilkan dance cover lagu “Bang Bang Bang” milik BIGBANG dan tampil solo menggunakan lagu “Mommae” milik Jay Park. Build juga tampil menggunakan lagu milik Got Jakraphan yang berjudul “Love You More Than Anyone Else” lengkap dengan setelan biru berkilau dan penari latar yang 'wah'. Ditambah lagi, ketika sesi bincang-bincang, ia bertanya kepada penggemar “Aku merindukan kalian, apakah kalian merindukanku?” dan seluruh venue dipenuhi teriakan “kami merindukanmu!”. 

Ada pula Tong Thanayut yang berperan sebagai anak pertama Theerapanyakul, Tankhun, dengan rambut pirangnya menampilkan tarian ala Bollywood lengkap dengan karpet terbang dan lagu “Hindi Sad Diamonds” dari Moulin Rouge. Penuh warna khas Tankhun, karakternya yang eksentrik.

Jeff Satur tampil membawakan
Jeff Satur tampil membawakan "Why Don't You Stay" dengan latar ratusan penggemar (twitter.com/beoncloud_th)

Bagai tidak diberikan jeda untuk memproses apa yang baru terjadi, kami dibawa baper dan sentimental kala Jeff Satur tampil di atas panggung dan menyanyikan soundtrack KinnPorsche the series yang paling ternama, “แค่เธอ” atau “Why Don’t You Stay”. Mendengarkan lagu ini secara langsung adalah salah satu highlight yang membuat saya nekat terbang ke Bangkok dan saya benar-benar tidak kecewa. Jeff Satur kala itu tidak dalam kondisi terbaiknya namun suaranya benar-benar membuat saya terharu ketika ia bernyanyi. Ditambah lagi, ia beri kejutan dengan menampilkan versi dalam Bahasa Inggris yang jauh lebih menyayat hati. Bagaikan semua orang diajak merasakan rasa sakit kisah antara Kimhan yang ia perankan dan Porchay, adik Porsche, yang diperankan oleh Barcode Tinnasit.

Barcode Tinnasit, si bayi besar yang tampil menggemaskan (twitter.com/beoncloud_th)
Barcode Tinnasit, si bayi besar yang tampil menggemaskan (twitter.com/beoncloud_th)

Sebagai aktor termuda di antara kelima belas lainnya, Barcode Tinnasit menunjukkan energi remajanya melalui penampilan dance cover “Pretty Savage” dari BLACKPINK. Masih belum puas melihat penggemar jatuh hati padanya, ia menyanyikan soundtrack KinnPorsche the Series, “เพลงนี้ชื่อว่าเธอ” atau “The Song I Named After You”. Senyumnya yang memikat dan liriknya yang ceria membuat para "kakak-kakak" penggemarnya semakin gemas.

Perth Nakhun, Bas Asavaptr, dan Job Yosatorn tampil sebagai trio Sailor Moon (twitter.com/beoncloud_th)
Perth Nakhun, Bas Asavaptr, dan Job Yosatorn tampil sebagai trio Sailor Moon (twitter.com/beoncloud_th)

Ping Touchchavit, Jj Chalach, Pong Pongsakorn, dan Us Nittitorn juga ikut meramaikan konser dengan penampilan lagu “จังหวะหัวใจ” atau “Heart Beat” oleh Pong Pongsakorn kemudian dilanjutkan penampilan “ต่อหน้าฉัน..” atau “In Front of Me…” oleh Us Nittitorn dengan Jj Chalach menjadi penghubung kisah mereka bertiga. Us juga kembali tampil menyanyikan lagu “Mirror Mirror” milik F. Hero dan Milli serta Changbin Stray Kids dengan penuh pesona. Masih dengan kejutan lainnya, Perth Nakhun, Bas Asavapatr, dan Job Yosatorn tampil sebagai trio Sailor Moon lengkap dengan kuncir dua yang khas. Di akhir sesi, Tong Thanayut kembali bergabung sebagai Tuxedo Mask yang misterius. Lucunya, dari pengakuan Perth, menjadi Sailor Moon adalah salah satu impiannya dan malah tercapai di konser ini.

Penampilan yang paling membuat semua orang terkejut bukan main adalah penampilan dari tiga Sailor Moon yang kini kembali tampil sebagai bodyguards karismatik, bersama dengan Nodt Nutthasit yang sempat tampil dengan piano solo. Cukup membuat kami shock tatkala menyadari penampilan mereka menggunakan konsep film fenomenal “Magic Mike” lengkap dengan lagu “Pony” milik Ginuwine-nya. Penampilan mereka begitu mengejutkan sampai saya berpikir, andai ternganga menghasilkan uang, mungkin kini saya akan mendapatkan miliaran rupiah seketika.

Tidak lengkap rasanya jika konser tidak diselipkan montase perjalanan KinnPorsche the Series hingga sampai di detik ini. Video kala para pemain melakukan audisi, workshop, dan sepanjang kegiatan shooting ditampilkan di layar VCR besar di atas panggung. Merinding dan terharu rasanya terlebih bagi saya yang sudah menanti serial ini sejak dua tahun lalu. Berada di sini dan ikut serta dalam perjalanan karir mereka, seperti melihat anak yang saya besarkan akhirnya lari tanpa perlu dipegangi dari belakang. Ada rasa bangga, semakin antusias menanti kesuksesan apalagi yang bisa mereka dulang nantinya.

Penampilan Cumulus Band dengan para penggemar yang tampak bagai ratusan bintang (twitter.com/beoncloud_th)
Penampilan Cumulus Band dengan para penggemar yang tampak bagai ratusan bintang (twitter.com/beoncloud_th)

Sebelumnya, pada konferensi pers Kinnporsche World Tour diperkenalkan Cumulus Band, band bentukan para aktor yang terdiri dari Mile Phakphum dan Bas Asavapatr sebagai gitaris, Apo Nattawin sebagai vokalis, Pong Pongsakorn sebagai bassis, Nodt Nuthasit sebagai keyboardis, Build Jakapan sebagai saksofonis, dan Ping Touchchavit sebagai drummer. Tentu saja, tidak lengkap rasanya jika mereka tidak tampil sebagai penampilan puncak di konser. Berbagai lagu hits dari band-band Thailand mereka mainkan seperti lagu milik LIPTA, COCKTAIL, dan Potato sembari mengajak kami semua ikut bernyanyi, meskipun banyak lagu dan lirik yang baru saya dengar hari itu, namun euforia bernyanyi riang bersama teman-teman sambil berjingkrak-jingkrak mengingatkan saya momen ketika menonton penampilan band-band di kampus beberapa waktu silam.

Para penggemar dan pemain asyik berlarian menikmati penampilan Cumulus Band dan DJ Ta (Koleksi pribadi)
Para penggemar dan pemain asyik berlarian menikmati penampilan Cumulus Band dan DJ Ta (Koleksi pribadi)

Menjelang akhir konser meski waktu telah menunjukkan hampir pukul 12 malam, alih-alih merasa lelah, penonton malah semakin bersemangat ketika Ta Nannakun kembali tampil sebagai DJ dan menyajikan EDM Remix. Dalam sekejap, atmosfer konser berubah menjadi festival musik elektronik, banyak penggemar maju ke depan panggung dan menari mengikuti alunan lagu. Keenam belas aktor pun asyik berjoget ria dan berlarian dari ujung panggung ke ujung yang lain. Memuaskan mata seluruh penggemar dari berbagai sisi.

Konser ditutup dengan penayangan trailer film yang akan diperankan oleh Mile Phakphum, Apo Nattawin dan Bas Asavapatr yang rencananya akan dirilis di tahun 2023. Tidak banyak informasi yang kami dapat dari film itu selain menggunakan tema era kerajaan dahulu dan perkiraan tahun dirilisnya. Namun, dengan detail seadanya pun, film itu tidak luput dari pembahasan fans selama berhari-hari, bahkan hingga hari ini. Mereka juga mengumumkan kota-kota mana saja yang akan menjadi pemberhentian konser selanjutnya beserta perkiraan bulannya, meskipun hingga hari ini belum ada detail tambahan mengenai konser yang akan datang tapi semua orang sudah berada di ancang-ancang untuk perang berebut tiket kembali.

Keenam belas aktor Kinnporsche the Series memberikan salam penutup sebelum mengakhiri konser hari kedua (twitter.com/beoncloud_th)
Keenam belas aktor Kinnporsche the Series memberikan salam penutup sebelum mengakhiri konser hari kedua (twitter.com/beoncloud_th)
Masih setengah berada di awan euforia konser, lampu venue menyala dan menandakan berakhir sudah konser di hari kedua. Saya yang tidak memiliki benefit tambahan berupa handcard atau foto grup, berjalan keluar bersama beberapa teman yang bahkan baru saya kenal di hari itu. Penggemar masih sibuk berfoto-foto, berbelanja merchandise, bahkan ada yang menunggu para aktor untuk pulang dari Impact Arena hingga pukul 3 pagi. Konser ini hebat, saya diajak tertawa, menangis, hingga emosi dengan skit yang membuat patah hati dalam durasi 4,5 jam. Rasa puas memenuhi hati, konser hari ini di luar ekspektasi saya. Detik itu juga saya memutuskan harus menonton mereka lagi pada konser penutup!

Beberapa orang bertanya, untuk apa jauh-jauh ke Bangkok menonton konser idola? Well, jika saya bisa menikmati pengalaman sebagai seorang penggemar dengan maksimal, kenapa tidak? Mungkin uang yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan hingga ke Bangkok akan jauh lebih banyak ketimbang menaiki bis dari Bandung ke Jakarta. Namun, setelah bekerja dan berkutat dengan berbagai hal yang menguras energi selama ini, pergi ke Bangkok dan menonton KinnPorsche World Tour bagaikan self-reward yang worth the struggles

Uang tentu bisa dicari, meskipun harus mengumpulkannya lagi dengan ditemani keringat dan air mata. Tapi, hei, euforia untuk melihat idola secara langsung apalagi di konser pembuka yang biasanya jauh lebih berkesan, tentu hanya sekali! Jika Anda seorang penggemar dan sedang bimbang untuk menonton konser idola, coret semua keraguan itu. Saat waktu dan kesempatan sudah berpihak pada Anda, grab that backpack and go have the best time of your life!

(Special thanks to my friends who accompanied me on this trip and them who helped me beta-read everything)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun