Ya, program kami tidak hanya pengobatan medis saja. Saya sebagai tenaga promosi kesehatan ingin berkontribusi dengan mengajak para peserta untuk senam bersama. Ternyata hal inilah yang menjadikan nilai tambah dalam kedatangan kami, memberikan inovasi.
Berawal dari Impian Kecil Rama
Kami senang berbincang dengan masyarakat sekitar, tak terkecuali anak-anak. Mereka adalah pelipur lara kami di perantauan. Kami mengajak anak-anak di sekitar rumah untuk belajar bersama di rumah dinas setiap sore.
Hal itu kami lakukan sebagai bentuk balasan terhadap orang sekitar yang selalu baik kepada kami. Namun, di sore itu ada sesuatu yang sedikit berbeda.
Sebentar lagi memasuki bulan puasa, kami mencoba meminta anak-anak untuk menuliskan harapannya di bulan puasa ini. Berawal dari situlah kami mulai mengenal Rama, bocah 9 tahun yang menggugah hati kami.
“Rama, coba ceritakan ke kakak, Ramadhan kali ini harapannya apa”, tanyaku.
“Rama pengen puasanya lengkap to kak”, jawab ia polos disambut tawa temannya.
“Apalagi Rama, barangkali punya keinginan gitu”
Sambil tersenyum malu dan menaruh kedua tangan kebelakang dia berkata,
“Hmmm, Rama pengen ngasih hadiah mukena dan sajadah ke ibu dan sarung ke ayah, Kak”.
“Wah mulia sekali Rama ingin memberikan hadiah ke Ibu dan Ayah”