Mohon tunggu...
PM Tangke
PM Tangke Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Tokoh Agama

just a man trying to be good

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kristen Anonim: Keselamatan Sebelum 100 IMT

23 Desember 2012   20:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:08 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KRISTEN ANONIM: KESELAMATAN SEBELUM 100 IMT

Posted on by PM Tangke

Ada yang bertanya: “Apakah Nenek yang mati sebelum 100 Tahun Injil Masuk Toraja (100 IMT), ber-aluk todolo, akan selamat juga? Siapa yang salah, nenek yang terlalu cepat lahir, pekabar Injil yang lambat datang, atau Tuhan yang salah?”

Ini pertanyaan teologis yang tidak mudah dijawab dalam rangka 100th IMT (1903-1913). Pandangan eksklusif sering, terlalu cepat menghakimi “mereka binasa” karena tidak percaya Yesus Kristus.

Secara normative, Gereja Toraja sudah mencantumkan credo “Yesus Kristus Itulah Tuhan dan Juruselamat”. Tentu ini berlaku dan menerangi sejak 100 tahun IMT. Apakah credo ini berlaku surut, sebelum 100th IMT? Menurut hemat saya, tentu saja tidak. Lalu, bagaimana Gereja Toraja memberi jawab? Secara normative, Gereja Toraja belum merumuskan dan mencantum apakah mereka yang mati sebelum mendengar Injil selamat atau tidak. Mungkin, ini perlu pengkajian dari bidang teologia BPS-GT dan perlu dicantumkan dalam Pengakuan Iman Gereja Toraja.

Untuk sementara, sebelum ada pendapat resmi Gereja Toraja, jawaban yang diberikan kepada orang yang bertanya di atas adalah: “Nenek selamat, jika ia mentaati aluk-ada’-pemali, sesuai ajaran agama Alukta yang ada sebelum IMT”. Jawaban ini mengikuti pandangan inklusif dari Karl Rahner.  Bagi Rahner, Agama nonkristen menjadi saluran anugerah Allah dalam Kristus, sebelum Injil memasuki sejarah individunya; agama Kristen menghadapi agama lain sebagai Kristen anonim, Kristen tanpa nama/identitas. Tesis Rahner ini dapat digunakan untuk mengatakan bahwa Alukta, sebelum 100th IMT, adalah saluran keselamatan dalam Kristus, walaupun nenek belum pernah mendengar nama Kristus. Mereka adalah Kristen Anonim yang dalam Kristus beroleh perangkat keselamatan berupa aluk-ada’-pamali.

Kurang lebih sama dengan Rahner, Yustinus Martir berpendapat bahwa di dalam dunia ada logos spermatikos (Yoh 1:1-5) yang merupakan bagian dari kehadiran Allah memelihara ciptaan-Nya yang telah dirusakkan oleh dosa. Teori Logos Spermatikos menyatakan adanya kehadiran Kristus dalam dunia yang mengungkap kebenaran dalam filsafat dan dalam agama-agama. Dalam Alukta, ada kehadiran Kristus, benih kebenaran yang menyelamatkan nenek yang mati sebelum IMT.

Salam & Selamat 100th IMT

______________________________

Ayat Alkitab: Kis 10:34-36, Yoh 1:1-5.

Sumber: http://paulusmtangke.wordpress.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun