3. Isu SARA (Suku-Agama-Ras-Antar golongan) tidak membawa kemenangan tetapi justru membawa citra negatif bagi yang menggunakannya.
4. Jakarta menggambarkan keberadaan Indonesia yang berideologi Pancasila dan berkebhinekaan tunggal ika. Siapapun bisa menjadi pemimpin di Indonesia tanpa diskriminasi SARA.
5. Masyarakat Jakarta merindukan fungsi pemerintahan (goverment function) yang benar-benar memberikan pelayanan publik (public service), bukan sebaliknya, otoriter dan hanya mau dilayani/dituruti.
Selamat, Masyarakat Jakarta dan Jokowi-Ahok. God Bless You.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI