Malang -- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM ) yang dicanangkan oleh SD Negeri Tawangsari 1 akan berlangsung secara luring pada bulan September ini, KBM yang diadakan dengan membentuk kelompok kecil ini akan dilakukan setiap seminggu sekali akan diberlakukan secara berkala. Agar proses belajar mengajar berlangsung secara optimal, pihak Puskemas yang bekerjasama dengan sekolah di Desa Tawangsari , Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan rutin kepada siswa siswi sekolah dasar.
Covid 19 tidak menghalangi petugas Puskesmas Pujon mengadakan pemeriksaan kesehatan atau biasa disebut Screening Kesehatan pada Kamis ( 03/09). Â Pemeriksaan rutin ini diadakan namun tidak mengabaikan protokol kesehatan baik siswa, guru, petugas kesehatan dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan juga menjaga jarak atau physical distancing.
Keberadaan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) yang tengah mengadakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ( PMM UMM ) kelompok 50 di Desa Tawangsari ini turut mempercepat dan mengawasi proses penerapan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan mengingatkan penggunaan masker. Pemeriksaan ini cukup lengkap dengan mulai dari tinggi dan berat badan, tes buta warna, serta pemeriksaan telinga dan gigi.
Pemeriksaan yang hanya diikuti oleh siswa kelas 1 dan kelas 6 ini dikarenakan adanya pandemic yang melarang keras mengumpulkan massa terlalu banyak, sehingga kelas 2,3,4 dan 5 akan melakukan pemeriksaan mandiri dengan petugas UKS nantinya. Screening Kesehatan ditujukan sebagai pemeriksaan tahap awal siswa, sehingga bisa langsung dirujuk ke puskesmas apabila dideteksi murid-murid yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan. "Waktu pemeriksaan 4 siswa mengalami gangguan dengan matanya, tadi sudah dikomunikasikan, bisa ditindaklanjuti oleh orang tua murid yang harus dibawa ke dokter mata," ungkap Ad'ah petugas Puskesmas Pujon.
Ummi Maghfiroh selaku Kepala SDN 1 Tawangsari mengungkapkan pada pemeriksaan kali ini masalah kesehatan pada siswa menurun dibanding pemeriksaan sebelumnya, yakni 4 siswa mengalami penurunan ketajaman pengelihatan "Mungkin juga  karena kan ini (sekolah daring atau online) pasti ada plus minusnya, karena bagaimanapun anak harus melihat layar terus," lanjut Ummi. (PMMUMM)
Â
