Semua penghasilan dari wisata ini akan dikembangkan untuk terus memajukan wisata waduk Tanjungan agar lebih di kenal banyak orang. Ini menjadikan daya tarik tersendiri untuk wisata waduk Tanjungan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah sangat sulit untuk di kembangkan.
Bukan hanya potensi, tapi juga ada hambatan. Kami melakukan wawancara kepada Kepala Desa Tanjungan yaitu Ibu Suparlik.S.P. Tanggapan beliau tentang wisata waduk Tanjungan adalah "Sebenarnya hambatan dari pengelolaan waduk ini adalah di dana yang belum memumpuni.Â
Karena penghasilan dari waduk ini benar benar dikelola dengan sebaik baiknya untuk mengembangkan wisata waduk secara perlahan. Hasil pengelolaan waduk, uangnya dimasukkan ke KAS wisata waduk tanpa tercampur dengan uang desa, gunanya adalah sebagian untuk fasilitas waduk, pembelian benih iakan, dan pembangunan atau perbaikan waduk. Semuanya di putar lagi."
Jadi, Pengembangan produk unggulan desa sebagai karya kearifan lokal desa yang bisa menjadi pendukung keberadaan ekowista tanjungan secara ekonomi serta bisa menjadi icon atau ciri khas yang akan mudah dikenali oleh para pengunjung dan masyarakat luas.Â
Kemudian Public relations dalam mempromosikan Wisata Waduk Tanjungan menggunakan strategi berbasis internet dengan promosi melalui mediaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H