Mohon tunggu...
PMM SUMBEREJO BATU
PMM SUMBEREJO BATU Mohon Tunggu... Mahasiswa - PMM UMM KELOMPOK 101

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreatif dan Ramah Lingkungan dalam Berkarya, Mahasiswa PMM UMM Membuat Batik Eco Print Berbahan Daun Kering

5 November 2021   20:55 Diperbarui: 5 November 2021   21:02 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo readers!!! Pernahkah kalian melihat banyak sekali macam macam dari variasi dan jenis batik yang ada di negri kita ini?Yup ada banyak sekali jenis dan macam macam batik yang beragam.

Dari mulai batik tulis sampai batik cetak semuanya merupakan karya anak bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.Nahh kali ini kita akan coba nih satu cara untuk membuat batik dengan berbahan dedaunan kering bareng dengan Mahasiswa (PMM/KKN) Universitas Muhammadiyah Malang di desa sumberejo batu simak terus yahh..

Desa sumberejo merupakan desa yang terkenal dengan pariwisata dan juga usaha budidaya tanaman hias ataupun tanaman konsumsi.Dikarenakan ada banyak macam tumbuhan yang memiliki bentuk dedaunan yang unik unik, para mahasiswa berinisiatif membuat batik dengan bahan utama dedaunan kering.

Bahan bahan lain yang dibutuhkan juga tidak memakan biaya yang begitu banyak dan juga rata rata bahanya ramah lingkungan dan bisa digunakan untukm kebutuhan yang lain tentunya tanpa adanya pewarna yaa,Berikut detail bahan bahan yang dibutuhkan:

Kain dengan serat alami seperti katun, sutera, atau kanvas
Koran
Daun-daunan/ bunga
Air cuka
Palu/Gelas kaca
Campuran air tawas
Pipa peralon
Tali
Panci untuk mengukus

Nah kalau sudah lengkap bahan bahanya yukk kita buatt ,berikut ini adalah cara membuat batik eco print :

1. Mempersiapkan tempat dan kain

Pastikan kamu tidak asal memulai eksperimen eco printing-mu agar tempatmu tidak jadi kotor.Siapkan juga koran sebagai alas untuk memulai eco printingmu.Sebelum kamu mulai menyusun daun di atas kain. Pastikan kain yang akan kamu gunakan sudah kamu rendam dengan air cuka dengan rasio air-cuka 3:1.

Keringkan kain dan kemudia bentangkan pada permukaan koran dan mulai atur posisi dedaunan atau bunga di atas kain.Pastikan, bagian bawah daun atau bagian yang memiliki tulang daun bersentuhan langsung dengan kain.Hal ini dilakukan agar motif daun tertangkap dengan sempurna.

2. Atur dedaunan hingga kamu menemukan pola yang oke

Kam bebas untuk mengatur daun dan bunga sesuai dengan pola yang kamu inginkan.Kamu juga bisa mengkombinasikannya dengan dedaunan kering dan dedaunan segar.Motif atau pola secara acak pun hasilnya akan tetap bagus, lho!

3. Lipat kain menjadi dua bagian

Kalau sudah oke dengan pola yang kamu buat selanjutnya kamu perlu melipat kain menjadi dua bagian yang sama besar.Setelah kamu lipat menjadi dua bagian, gunakan pipa untuk menggulung kain dari arah bawah ke atas secara perlahan. Kemudian ikat dengan benang.

4. Siapkan panci untuk mengukus

Panaskan panci untuk mengukus menggunakan api sedang, kemudian masukkan gulungan kain ke dalam panci dan diamkan selama kurang lebih dua jam.Hal ini dilakukan agar corak daun dapat menempel pada kain.

5. Keringkan dan cuci kain

Setelah dua jam, angkat gulungan kain dan dinginkan. Setelah dingin, lepas lilitan benang dan angkat daun yang terdapat pada gulungan kain.

Nahh gimana?Gampang dan juga ga memerlukan banyak biaya kann.Selain dapat mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan seperti ini berarti ita sudah berkontribusi dalam kegiatan pewarisan budaya Nusantara yaitu membatik.Semoga artikel ini bermanfaat bagi reader dan juga mendatangkan minat untuk melestarikan budaya kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun