Hal ini di sampaikan oleh Eka, selaku santri di Yayasan Al-Mau'un. Namun, berkat adanya dorongan dari Mahasiswa PMM, maka beberapa santri dapat memainkan drama pendek di depan.
Puisi berantai adalah suatu gabungan yang dapat tergabung dengan beberapa puisi. Puisi berantai ini dibacakan oleh beberapa orang dengan membawa peran yang berbeda-beda.Â
Namun, meskipun beberapa puisi tersebut memiliki tema yang berbeda, puisi-puisi tersebut dapat tergabung menjadi sebuah percakapan yang mengundang gelak tawa.Â
Untuk memberikan pembelajaran terkait puisi berantai ini, maka Mahasiswa PMM memberikan tayangan Puisi berantai  kepada para santri. Tayangan ini diberikan agar para santri tidak bosan dalam menyimak tayangan puisi berantai tersebut.Â
Di sela-sela tayangan puisi, juga diberikan tontonan yang mengedukasi sekaligus menarik bagi para santri, seperti "Bahaya bermain handphone, pentingnya menjaga kebersihan, serta pola hidup sehat".Â
Tujuan yang melandasi pemberian materi ini adalah untuk mengenalkan sastra kepada para santri di Yayasan Al-Mau'un, selain itu untuk melihat minat santri terhadap suatu karya sastra. Karena dalam hal ini, pada akhir acara PMM akan diadakan perayaan penutupan dengan membacakan puisi berantai oleh para santri. Diharapkan setelah diberikan pembelajaran dan contoh Puisi berantai, para santri dapat tampil dengan maksimal.
Penutupan acara PMM ini dilakukan pada tanggal 13 Januari 2022 di mana dalam penutupan ini, Mahasiswa PMM mempersembahkan penampilan mendongeng dua cerita rakyat yang berjudul "Keong Mas dan Bawang Putih dan Bawa Merah" di mana dalam hal ini, mahasiswa PMM juga mengajak adik-adik yayasan untuk menampilkan puisi berantai yang telah di ajarkan oleh Mahasiswa PMM kepada adik-adik.Â
Seiring berjalannya waktu, dan beberapa materi mengenai sastra ini kami berikan, nampaknya minat sastra adik-adik yayasan telah tumbuh, hal ini dilihat dari bagaimana respon yang mereka berikan ketika ditunjuk untuk tampil membawakan puisi berantai, sesuai dengan yang disampaikan oleh adik Jojo "Saya mau kak untuk membawakan puisi berantai".Â
Sedangkan untuk adik Tata dan Ririn, pada saat ditunjuk, mereka bersedia dan tidak menolak hal tersebut. Penampilan puisi berantai ini ditampilkan oleh adik Jojo sebagai Pendekar, adik Tata sebagai Maling, dan adik Ririn sebagai Ustadz.Â
Dalam penampilan ini, adik-adik yayasan telah tampil secara maksimal dan percaya diri, dilihat dari bagaimana kostum yang adik Ririn gunakan. Dia menggunakan sarung dan peci layaknya seorang Ustadz, dan dia tidak malu dilihat oleh teman-temannya. Tidak hanya itu, pada saat puisi berantai tersebut dibawakan, adik-adik yayasan yang lain ikut menyimak dan tertawa akan puisi berantai tersebut.