Program pengelompokan belajar yang diusulkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini membantu anak-anak panti asuhan untuk memudahkan belajar sehari-hari.
Koordinator Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa(PMM) kelompok 10 gelombang 6 Universitas Muhammdiyah Malang UMM) Aura Salsabila Tasya Jauhar, mengungkapkan bahwa untuk membantu meningkatkan rasa ingin belajar siswa di era peralihan dari pandemi ke normal kembali, perlu adanya kelompok belajar, dengan itu siswa-siswa akan merasa terstimulus untuk belajar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
"Karena saya juga seorang siswa yang juga sedang mengemban tugas belajar di era new normal ini, saya pun juga merasa sepertinya rasa malas yang ada dalam diri ini semakin beranak-pinak, tentu saja hal tersebut dikarenakan saya tidak punya kelompok belajar sehingga tidak punya rasa semangat untuk belajar seperti sebelum adanya pandemi covid, saya rasa membentuk kelompok belajar merupakan upaya yang bagus untuk menstimulus otak agar memiliki keinginan belajar lagi" ucapnya.Â
Dengan itu, sebagai upaya tindak lanjut dengan latar belakang mahasiswa pendidikan, tim PMM UMM kelompok 10 ini membuat program kelompok belajar dengan sasaran anak-anak TK dan SD yang ada di Yayasan Panti Asuhan Peduli Kasih KNDJH Malang. Dengan media dan sumber belajar seadanya, kami membantu kurang lebih 18 anak dengan sarana seadanya namun kami lakukan dengan maksimal. Tentu saja kami tidak semata-mata hanya membantu mereka belajar dengan serius, kami juga menyiapkan game berkedok pembelajaran dengan media belajarnya hanya kertas karton.Â
Membuat Kelompok Belajar
Strategi yang kami terapkan dalam kelompok belajar ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu hanya dengan 3 langkah. Yang pertama observasi siswa dengan cara membuat mereka membaca  sebuah tulisan yang mudah dieja di papan tulis, dengan cara tersebut kami memantau siswa mana yang perlu mendapat perhatian lebih dalam belajar. Yang kedua setelah menemukan beberapa siswa, kami langsung mengelompokkannya, kelompok A dan B. Kelompok A dengan anak-anak yang butuh perhatian lebih dalam belajar, sedangkan kelompok B, merupakan anak-anak yang hanya tinggal didampingi dan dibantu sedikit saja. yang terakhir, kami pun mulai untuk mendampingi dan mengajari mereka. Kelompok A dengan 3 pendamping dan kelompok B dengan 2 pendamping, pendamping ini kami ambil dari tim kami sendiri yang berisikan 5 orang.
Media dan Sumber Belajar
Media dan sumber belajar yang kami pakai sangatlah sederhana, yaitu kertas karton, buku membaca, papan tulis, dan buku kotak besar. kertas karton diperuntukkan membuat kartu-kartu sederhana yang bertuliskan satu huruf untuk menghafal, buku membaca sebagai sumber belajar yang kami ambil, papan tulis untuk media menulikan kata yang sudah tersusun, dan buku kotak besar untuk kegiatan belajar menulis yang diperlukan oleh kelompok belajar.Â
Variasi Permainan dalam Kegiatan Belajar
Dengan adanya variasi dalam kegiatan pembelajaran, tidak akan membuat anak merasa bosan ataupun tertekan, maka dari itu kami membuat sebuah permainan yang juga dapat dijadikan media belajar, kami menamainya dengan "permainan kartu". Sesuai dengan namanya, kami membuat kartu-kartu dari kertas karton yang agak tebal dan kami beri tulisan huruf kecil untuk memudahkan anak-anak dalam belajar. Cara kerjanya yaitu, dengan membuat kelompok yang berisikan 4-6 anak yang akan melakukan permainannya. Kemudian salah satu dari tim kami akan menyebarkan kartu yang berisikan huruf tersebut secara acak. Lalu setelah kelompok terbentuk, mulailah tim kami memberikan sebuah kata yang akan dicari dalam bentuk huruf per huruf oleh masing-masing, kelompok yang menyusun dengan benar akan mendapatkan poin.Â
Dengan kegiatan pengelompokan belajar, anak-anak tidak akan merasakan jenuh dan bosan dalam belajar lagi, membantu mengerjakan PR, mengajari menulis dan membaca, bahkan belajar berhitung bersama tidak lagi menjadi momok yang menyeramkan dalam kehidupanbelajar siswa. Hal ini merupakan kontribusi dari PMM UMM Kelompom 10 Gelombang 6 dalam rangka membantu anak-anak ketika kesulitan belajar selama masa new normal ini. Â