Mohon tunggu...
PMM Gelombang 04 Kelompok 97
PMM Gelombang 04 Kelompok 97 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

PMM Gelombang 04 Kelompok 97 Melakukan kegiatan PMM di Desa Kota Bangun Ulu yang merupakan desa di salah satu Kabupaten Kutai Kartanegara. Uniknya, walaupun berkuliah di Malang, seluruh anggota kelompok merupakan putra putri daerah di Kabupaten tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Ramah Lingkungan: Upaya Mahasiswa PMM UMM Kelompok 97 dalam Menerapkan Teknologi Biopori di Desa Kota Bangun Ulu

27 Agustus 2024   23:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kota Bangun Ulu, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, baru-baru ini mendapatkan perhatian khusus dari para mahasiswa melalui program pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satu yang menjadi fokus kelompok ini yaitu dengan mengadakan program kerja pada pembuatan biopori sebagai solusi untuk pengelolaan sampah organik dan konservasi air tanah. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa.

Melalui Mahasiswa PMM Kelompok 97 gelombang 4 ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar. Salah satu upaya nyata  yang dilakukan adalah mahasiswa memulai program dengan melakukan sosialisasi kepada warga desa mengenai manfaat dan proses pembuatan biopori. Sosialisasi ini dilakukan melalui pertemuan desa, diskusi kelompok, dan penyuluhan langsung di lapangan. Hal ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan menginspirasi Masyarakat sekitar untuk terus melanjutkan dan berinovasi dalam kegiatan ini.

Setelah sosialisasi,  mahasiswa memberikan pelatihan praktis tentang cara membuat biopori. Mereka menjelaskan langkah-langkah pembuatan lubang biopori, bahan yang dibutuhkan, serta teknik pengisian lubang dengan sampah organik. Bersama dengan warga desa, mahasiswa mulai membuat lubang biopori di berbagai lokasi strategis seperti area Kantor Desa dan lahan Kelompok Wanita Tani. Proses ini melibatkan penggalian lubang, pengisian dengan sampah organik, dan penutupan lubang dengan tanah. 

Program pengabdian masyarakat ini membawa berbagai dampak positif bagi Desa Kota Bangun Ulu, antara lain:

1.Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah organik dan konservasi air. Pengetahuan yang diperoleh dari program ini membantu mereka untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih ramah lingkungan.

2.Peningkatan Kualitas Tanah dan Pengelolaan Air: Dengan adanya biopori, kualitas tanah di sekitar area pembuatan meningkat, dan penyerapan air hujan menjadi lebih baik. Hal ini membantu dalam mengurangi risiko banjir dan meningkatkan ketersediaan air tanah.

3.Pemberdayaan Masyarakat: Program ini memberdayakan warga desa dengan keterampilan baru yang dapat mereka gunakan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

4.Hubungan Positif Antara Mahasiswa dan Masyarakat: Kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat desa menciptakan hubungan yang positif dan saling menguntungkan, serta membuka peluang untuk kolaborasi di masa depan.

Dokumentasi Pribadi PMM UMM Kelompok 97 (Lokasi: Kantor Desa Kota Bangun Ulu)
Dokumentasi Pribadi PMM UMM Kelompok 97 (Lokasi: Kantor Desa Kota Bangun Ulu)

Dokumentasi Pribadi PMM UMM Kelompok 97 (Lokasi: Lahan Kelompok Wanita Tani)
Dokumentasi Pribadi PMM UMM Kelompok 97 (Lokasi: Lahan Kelompok Wanita Tani)

Program unggulan Pembuatan Biopori di Desa Kota Bangun Ulu yang dipersembahkan oleh PMM UMM Kelompok 97 ini merupakan langkah konkret dalam mengintregasikan teknologi pertanian modern ke dalam lingkungan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kerja keras, kolaborasi, dan kepedulian terhadap ligkungan. Diharapkan, program seperti ini dapat terus dikembangkan dan diperluas di kawasan-kawasan lain, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaat dari teknologi pertanian modern dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun