Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UMM. Program ini menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi serta kegiatan positif untuk masyarakat langsung di lapangan. Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 81 gelombang 1 yang dimulai terhitung pada tanggal 19 Januari 2024. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Andri Setiawan Lalopua, Muhammad Daffa Rajendra, Regita Shifa Andira, Ade Ifsa Febriani dan Nur Haliza Enim yang berasal dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang dibimbing oleh Ibu Ir. Lourina Evanale Orfa, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Seiring dengan perkembangannya zaman, pelestarian budaya terhadap kain nusantara perlu diupayakan. Salah satu bentuk kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama dengan sesama masyarakat adalah workshop pembuatan kain nusantara. Namun, untuk menumbuhkan rasa ketertarikan pada masyarakat maka diperlukan metode yang lebih mudah dibandingkan pembuatan kain nusantara seperti batik yang lebih rumit dan salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan membuat kain jumputan.
Pembuatan kain jumputan memiliki waktu pembuatan yang relative cepat dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Sehingga metode ini bisa diterapkan pada semua kalangan tak terkecuali pada lansia. Terlebih lagi, ketika memasuki usia tua maka seseorang memerlukan kegiatan positif untuk tetap menjaga Kesehatan baik fisik maupun mentalnya demi masa depan lansia.
Oleh karena itu, kami dari PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 81 Gelombang 1 menginisiasi kegiatan workshop kain jumputan dengan sasaran ibu-ibu anggota Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) yang berada di Kelurahan Mojolangu, Jl. Sudimoro No. 17 Kota Malang.
Kegiatan ini dilakukan pada 04 Februari 2024 yang dimulai dengan sambutan oleh pengurus SELANTANG yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB.Â
Kemudian, kegiatan inti dilakukan dengan kelompok kami yang menjelaskan terlebih dahulu terkait sejarah dari kain jumputan, jenis-jenis kain jumputan, alat dan bahan pembuatan kain jumputan serta cara pembuatan kain jumputan. Alat dan bahan yang digunakan cukup praktis diantaranya seperti kain sutra putih polos, sarung tangan, karet, dan pewarna untuk kain. Cara mudah membuat pewarnanya adalah dengan mencampurkan bubuk wantex (pilih warna yang diinginkan) dengan garam pada air hangat hingga bubuk tersebut larut dalam warna kemudian pewarna siap digunakan.
Memasuki sesi pembuatan kain jumputan yang dilakukan bersama-sama dengan ibu-ibu SELANTANG dan dipandu oleh anggota kelompok kami yaitu Ade Ifsa Febriani. Dimulai dari cara melipat dan membungkus kain katun, pemberian warna pada kain hingga proses pengeringan kain katun dan menjadi kain jumputan dalam waktu yang singkat karena terbantu oleh faktor cuaca saat itu, yakni langit sangat cerah.
Kegiatan ini pun diakhiri dengan prosesi foto bersama kain jumputan hasil kreasi masing-masing dan ibu-ibu SELANTANG merasa gembira dengan adanya kegiatan ini karena menambah pengetahuan dan keterampilan baru pada diri mereka.
Workshop kain jumputan ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang positif kepada ibu-ibu SELANTANG dan tetap melestarikan kebudayaan nusantara Indonesia dengan melakukan kegiatan yang berbasis budaya dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H