Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ikut serta dalam upaya kepedulian kesehatan mental dengan memberikan edukasi online bersama dr.Yusrin Aulia melalui platform media sosial mengenai pentingnya kesehatan mental, penyebab, jenis dan gejala hingga penanganan serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa mental awareness di pandemi Covid-19.
Pada saat ini segala aktivitas harus disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat untuk melakukan penyesuaian di era pandemi saat ini. Karena terlalu lama terisolasi didalam rumah dapat menyebabkan kekurangan motivasi untuk melakukan kegiatan, muncul rasa gelisah, tiba-tiba mudah marah tanpa sebab, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan tidur. Hal ini disebut sebagai cabin fever. Sayangnya, karena minimnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental banyak sebagian besar orang justru melakukan self-diagnose hanya dengan membaca artikel diinternet. Padahal hanya seorang psikolog atau psikiater yang memiliki kewenangan untuk menegakkan diagnosis. Tak jarang juga yang mengabaikan kondisi kesehatan mentalnya dan menganggap dirinya baik-baik saja. Inilah yang menjadi perhatian khusus bagi kelompok 6 PMM UMM Periode 3 dalam mengupayakan kegiatan edukasi kepada masyarakat.
Diharapkan dengan adanya edukasi ini mampu merubah pemahaman masyarakat agar tidak menyepelekan maupun menganggap kesehatan adalah aib yang tidak perlu dibicarakan. Selain itu juga mampu meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai kesehatan mental. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 6 PMM UMM periode 3 yakni Risha Ayu Rahmanda, Jessica Alda Cahyani Widjaya serta Rahadi, S.sos, M.Si sebagai pembimbing.
Edukasi online ini diberikan oleh dr.Yusrin Aulia sebagai dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. “Banyak orang yang menganggap kesehatan itu terkait dengan fisik saja tidak termasuk mental. Dan di Indonesia sendiri masih banyak stigma negatif yang diterima oleh penderita gangguan mental dengan menganggap orang-orang yang pergi kerumah sakit jiwa adalah gila. Akibatnya, penderita tersebut malah menutup diri dan tidak mencari pengobatan” ujar Yusrin, dr.
Selain itu, kelompok PMM UMM kelompok 6 melakukan edukasi langsung yang bertempat di Kecamatan Mayangan, Kelurahan Jati, Kota Probolinggo serta Kecamatan Sananwetan, Kelurahan Sananwetan Kota Blitar. Koordinator Risha Ayu Rahmanda mengatakan “Kelurahan ini kami pilih menjadi tempat pengabdian masyarakat oleh mahasiswa karena sebagian masyarakat terkonfirmasi Covid 19, oleh karena itu untuk meningkatkan rasa mental awareness dan mengantisipasi terjadinya cabin fever, perlu diadakan edukasi dan himbauan agar masyarakat dapat menjaga kesehatan mental. Edukasi ini dilaksanakan secara Door to Door dan tak lupa kami juga membagikan masker gratis agar masyarakat tetap patuh dengan protokol kesehatan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H