Pasca pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia 2 tahun terakhir, para pelaku UMKM berusaha bangkit kembali memulihkan perekonomian yang sempat terpuruk. Sedikit demi sedikit, mereka mulai menata kembali operasional dan kegiatan ekonomi mereka yang sempat terhenti selama pandemi melanda. Bagi sebagian UMKM yang sudah mengenal teknologi digital marketing, hal itu tentu dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah sempitnya jangkauan konsumen di masa pandemi. Namun bagi para pelaku UMKM yang belum mengenal teknologi digital marketing, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menunggu konsumen untuk datang dengan sendirinya. Hal itu tentu menjadi fenomena yang umum bagi para pelaku UMKM di Indonesia pasca pandemi.
Fenomena yang dialami pelaku UMKM tersebut salah satunya terjadi di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu. Desa Sidomulyo dikenal sebagai desa wisata tanaman hias yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagaai petani, penjual, dan pengedar tanaman hias. Berdasarkan wawancara mahasiswa PMM UMM Kelompok 42 bersama salah satu pelaku UMKM Ibu , beliau meghadapi situasi dimana pendapatan menurun selama masa pandemi yang disebabkan oleh menurunnya jumlah wisatawan di Desa Wisata Sidomulyo. Tak hanya itu, beliau juga menegaskan bahwa persaingan dengan pelaku UMKM lain di Desa Sidomulyo juga memaksa pihaknya untuk lebih memunculkan variasi baru dalam bibit tanaman yang dijual. Saat mahasiswa PMM UMM Kelompok 42 mencoba bertanya apakah Ibu sudah menerapkan startegi digital marketing dalam pemasaran produk, beliau menjawab belum menerapkan startagi tersebut. Dari wawancara tersebut, mahasiswa PMM UMM Kelompok 42 semakin yakin bahwa penerapan startegi digital marketing sangat diperlukan dalam meningkatkan penerimaan ekonomi pelaku UMKM.
Berawal dari wawancara dengan salah satu pelaku UMKM, mahasiswa PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5 mulai menyusun rencana dan program kerja yang akan ditargetkan kepada para pelaku UMKM di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu. Berbagai persiapan telah dilakukan, seperti persiapan materi digital marketing untuk sosialiasi, persiapan pembuatan modul tutorial agar mudah dimengerti oleh pelaku UMKM, hingga persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelatihan digital marketing pelaku UMKM nantinya. Kelompok mahasiswa yang diketuai oleh Muhammad Naufal Albazith, diikuti oleh Neli Purbawati, Muhammad Farhan Ramadhan, Indri Yusti Ningsih, serta Gilda Ayuning Fitria Putri, menargetkan program tersebut akan selesai dalam waktu 30 hari. Dalam program tersebut, mahasiswa PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5 telah mendapat  dukuangan penuh dari pemerintah Desa Sidomulyo Kecamatan Batu.
- Dimulai Dengan Pendataan dan Pendekatan Pelaku UMKM
Program yang digagas oleh PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5, diawali dengan melakukan pendataan dan pendekatan secara langsung kepada pelaku UMKM yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu. PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5 mendatangi satu per-satu lokasi UMKM dan mendata para pelaku UMKM yang belum menerapkan strategi digital marketing dalam proses pemasaran dan penjualan produk mereka. Dari data yang dihimpun, akan dijadikan acuan oleh PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5 sebagai target sosialisasi dan pelatihan digital marketing. UMKM yang telah didata mayoritas berprofesi sebagai petani dan penjual tanaman atau bibit tanaman.
- Melakukan Sosialisasi Perihal Pentingnya Digital Marketing
Seletah seluruh data pelaku UMKM di Desa Sidomulyo dikumpulkan, kelompok mahaiswa PMM mulai melakukan kegiatan inti dari program pengabdian. Kegiatan tersebut ialah mendatangi satu per-satu lokasi pelaku UMKM di Desa Sidomulyo untuk dilakukannya sosialisasi mengenai pentingnya digital marketing untuk pemasaran dan penjualan produk UMKM. Materi digital marketing disampaikan dengan kerangka konsep yang sederhana dan minimalis agar dapat diterima dengan mudah oleh pelaku UMKM. Di era digital saat ini, melakukan branding yang baik merupakan kunci keberhasilan suatu produk dalam menarik perhatian konsumen.
- Mengajak Pelaku UMKM Praktik Langsung Dalam Proses Implementasi Digital Marketing
Kegiatan sosialisasi telah dilakukan kepada para pelaku UMKM yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya kelompok mahasiswa PMM mendampingi langsung praktik dan pelatihan pelaku UMKM di Desa Sidomulyo untuk mengoperasikan salah satu platform digital marketing (marketplace) yang telah ditentukan. Pada kegiatan ini juga, kelompok mahasiswa PMM menciptakan dan mengorganisir katalog produk pelaku UMKM agar terlihat lebih menarik dan profesional di mata konsumen. Kegiatan pembuatan katalog produk diawali dengan pelatihan langsung tata cara memotret produk untuk diunggah ke marketplace. Lalu kegiatan selanjutnya adalah membibing proses pengemasan produk UMKM yang baik agar sesuai dengan kriteria digital marketing dan dapat sampai ke tangan konsumen yang melakukan pembelian via online.
- Mendampingi Pengolahan Produk UMKM
Setelah menyelesaikan seluruh prosedur pengoperasian digital marketing, program kelompok mahasiswa PMM dilanjutkan dengan terjun langsung untuk membantu pelaku UMKM dalam mengolah produk. Dalam hal ini, mayoritas pelaku UMKM memiliki produk berupa tanaman hias. Maka kelompok mahasiswa PMM membantu pelaku UMKM pada proses pengolahan mulai dari membersihkan sarana prasarana yang digunakan untuk kegiatan pelaku UMKM sehari-hari, menanam bibit tanaman, memberi pupuk tanaman, hingga menyediakan keprluan bahan baku pelaku UMKM dalam perawatan tanaman.
Dengan seluruh program pengabdian yang telah dilaksanakan, PMM UMM Kelompok 42 Gelombang 5 optimis kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu bulan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh pelaku UMKM di Desa Sidomulyo, dan memberikan dampak positif pada kemajuan pelaku UMKM dalam memasarkan dan menjual produk UMKM. Sehingga hasil akhir yang didapat adalah peningkatan aktivitas pada perekonomian khususnya pada sektor UMKM di Desa Sidomulyo.
