Pemikiran dan Tanggung Jawab Sosial
Maul menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Bagi Maulana, mahasiswa bukan sekadar agen perubahan, tetapi juga pewaris kegelisahan intelektual para nabi. "Mahasiswa adalah agen perubahan. Mereka mewarisi kegelisahan terhadap ketidakadilan sosial, seperti yang diwariskan para nabi. Oleh karena itu, mahasiswa harus berani bersikap kritis dan peduli terhadap realitas sosial di sekitarnya," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran akan media dan dampaknya terhadap pola pikir mahasiswa saat ini. "Media sosial kini telah menjadi berhala baru. Anak-anak sekarang lebih fokus pada Twitter, Facebook, dan TikTok daripada bacaan yang menambah wawasan intelektual. Ini adalah tantangan bagi mahasiswa untuk tidak terjebak dalam penipuan media dan tetap menjaga idealisme," ujarnya.
PMII Sebagai Wadah Intelektual dan Gerakan Sosial
PMII Komisariat UNZAH yang didirikan Maul kini telah menjadi salah satu wadah penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan intelektualitas dan melibatkan diri dalam gerakan sosial. Pergerakan yang dimulai dari diskusi kecil di kamar pondok kini telah berkembang menjadi sebuah organisasi yang berperan aktif dalam mengkritisi kebijakan kampus dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.
"Dari awal, PMII ini bukan hanya organisasi formal, tetapi wadah intelektual yang memperjuangkan keadilan sosial. Tanggung jawab kita sebagai mahasiswa adalah melakukan perubahan nyata, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas," tutup Maul.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H